,

BGN Siapkan Rp 8,2 Triliun untuk Program Makan Bergizi Gratis bagi Pelajar di Sulsel

oleh -26 Dilihat
oleh
suardi samiran 1752905613098 169
Foto: Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran BGN /IST

mediasulsel.id — Makassar — Program pemenuhan gizi bagi siswa di Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali menjadi prioritas nasional. Badan Gizi Nasional (BGN) telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 8,2 triliun untuk mendukung pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dijalankan melalui 828 dapur atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di seluruh wilayah Sulsel.

Deputi Penyediaan dan Penyaluran BGN, Brigjen (Purn) Suardi Samiran, menyampaikan bahwa saat ini baru 76 dapur yang aktif dari total kebutuhan 828. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mengejar kekurangan tersebut.

“BGN tidak bisa bekerja sendiri, perlu keterlibatan pemda dan dinas-dinas terkait untuk mempercepat pembentukan dapur di seluruh kabupaten/kota,” jelas Suardi dalam acara pelatihan petugas penjamah makanan di Makassar, Sabtu (19/7/2025).

Selain memberikan akses makanan bergizi kepada siswa, program ini juga bertujuan memperkuat rantai pasok pangan lokal. Suardi menyebut saat ini pasokan bahan baku seperti sayur masih melimpah dari daerah seperti Tompobulu, Malakaji, dan Malino.

Dapur MBG nantinya akan memasak sekitar 300 kg beras per hari, sehingga jika seluruh 828 dapur beroperasi, dibutuhkan sekitar 24 ton beras setiap hari. Untuk mendukung operasional, setiap dapur akan mengelola dana sekitar Rp 45 juta per hari atau Rp 1 miliar per bulan.

“Total anggaran Rp 8,2 triliun itu dialokasikan untuk satu tahun penuh, dengan target semua dapur dapat berjalan maksimal tahun ini,” tambahnya.

BGN juga membuka peluang bagi pihak swasta yang ingin berpartisipasi membangun dapur mandiri. Pengajuan dapat dilakukan secara daring, lalu diverifikasi secara faktual oleh tim BGN sebelum disetujui sebagai mitra resmi.

Dalam pelatihan kali ini, sebanyak 550 peserta dibekali kemampuan teknis dan pengetahuan sanitasi makanan. Mereka juga dilindungi melalui kerja sama BGN dengan BPJS Ketenagakerjaan, sebagai bentuk jaminan kerja di lapangan.

“Ini bentuk tanggung jawab kita agar para petugas bekerja dengan tenang dan aman,” tutup Suardi. (*)