mediasulsel.id – Indramayu – Bupati Indramayu, Lucky Hakim, membuat gebrakan baru dalam mengatasi hama tikus yang menyerang lahan pertanian. Ia melepas ribuan ekor ular ke area persawahan sebagai upaya membantu petani menjaga hasil panen.
dilansir dari jwapos.com Menurut Lucky, ular yang dilepaskan adalah jenis coelognathus radiatus atau dikenal sebagai ular lanang sapi. Reptil ini diklaim tidak berbisa, berukuran kecil, dan tidak berbahaya bagi manusia.
“Ular-ular yang dilepas itu tidak berbisa, ukurannya kecil, maksimal sebesar jempol kaki orang dewasa dan panjangnya sekitar 1,5 meter,” ujar Lucky Hakim dikutip dari jawapos.com.
Langkah ini, kata Lucky, bertujuan untuk memerangi populasi tikus yang sudah meresahkan para petani di Indramayu. Ular lanang sapi dikenal sebagai pemangsa alami tikus dan kodok, serta dapat masuk langsung ke sarang untuk memangsa anakan tikus.
“Satu ekor ular bisa makan dua sampai tiga ekor tikus dewasa setiap minggu. Kalau masuk ke lubang, bisa habiskan hingga sepuluh anak tikus sekaligus,” jelas Lucky seperti dilansir .
Program Lanjutan dari Burung Hantu
Sebelumnya, Pemkab Indramayu bersama kementerian terkait pernah melakukan program pelepasan burung hantu. Namun, menurut Lucky, efektivitasnya terbatas karena burung hantu hanya berburu di malam hari dan hanya menangkap tikus yang terlihat di permukaan.
“Burung hantu tidak bisa masuk ke lubang tikus. Anakan tikus di sarang tetap aman, makanya kita kroyok hama ini dari segala arah,” ungkapnya, mengutip jawapos.com.
Lucky juga mengimbau masyarakat untuk mengenali ciri ular lanang sapi — warna cokelat kekuningan dengan garis hitam di punggung — agar tidak dibunuh. Ia menegaskan bahwa ular tersebut adalah “sahabat petani” yang justru membantu menjaga hasil panen dari serangan hama tikus.