Inovasi Mahasiswa Unhas: Limbah Jadi Lilin, Warga Dapat Ilmu & Peluang Usaha

oleh -7298 Dilihat
oleh
Screenshot2025 07 1810025
Mahasiswa Unhas Bantu Warga Mattabulu Ubah Limbah Jadi Lilin Wangi/IST

mediasulsel.id — Soppeng, 16 Juli 2025 — Tim Mappadeceng dari Unit Kegiatan Mahasiswa Keilmuan dan Penalaran Ilmiah (UKM KPI) Universitas Hasanuddin kembali menorehkan kontribusi nyata melalui program Mahasiswa Unhas Berkarya (MAHAKARYA) dengan menggelar kegiatan pengenalan dan demonstrasi inovasi berbasis lingkungan di Aula Kantor Desa Mattabulu, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.

Mengusung tema “Pemanfaatan Limbah Getah Madu (Patti) untuk Lilin Aromaterapi Ramah Lingkungan”, kegiatan ini bertujuan membuka peluang usaha baru yang mendukung peningkatan keterampilan warga serta penguatan ekonomi lokal desa.

Solusi Ramah Lingkungan untuk Desa Wisata

Dalam sambutannya, Sekretaris Desa Mattabulu, Abdul Kadir, S.IP., mengapresiasi kehadiran Tim Mappadeceng di desanya. Ia menilai bahwa program ini tidak hanya memberi wawasan baru kepada masyarakat, tetapi juga menjawab persoalan limbah yang selama ini belum tertangani secara maksimal.

“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di pelatihan awal, tapi berlanjut ke pendampingan hingga warga mampu memproduksi lilin secara mandiri dan menjadikannya usaha berkelanjutan,” ungkapnya.

Sementara itu, Muhammad Arzak, Kepala Pengawas BUMDes Mattabulu, menambahkan bahwa limbah getah madu atau patti selama ini hanya dibuang begitu saja, sehingga menimbulkan sampah organik. Inovasi mahasiswa ini menjadi solusi tepat karena mengubah limbah tak bernilai menjadi produk yang memiliki daya jual.

Proses Pembuatan dan Hasil Produk

Dalam sesi demonstrasi, Tim Mappadeceng memperlihatkan langsung proses pembuatan lilin aromaterapi. Dimulai dari pemanasan patti, penyaringan ampas, penambahan serbuk kopi sebagai bahan pewangi alami, hingga pencetakan dalam wadah kaca. Lilin yang dihasilkan memiliki aroma khas, tampilan menarik, dan kualitas unggulan, sehingga berpotensi besar dipasarkan secara luas.

Sinergi dengan BUMDes dan Penguatan UMKM

Diskusi bersama warga dan pengelola desa menghasilkan rencana kolaborasi antara tim mahasiswa dan BUMDes Mattabulu, khususnya dalam hal pemasaran produk lilin aromaterapi. Warga didorong memanfaatkan media sosial dan kanal digital lainnya sebagai sarana promosi untuk memperkenalkan produk ke masyarakat luas, termasuk wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Mattabulu.

Ketua Tim Mappadeceng, Fadel Muhammad S, menegaskan komitmen penuh pihaknya untuk terus membersamai masyarakat dalam mengembangkan produk ini hingga menjadi usaha mandiri yang berkelanjutan.

“Kami ingin program ini tidak sekadar inovasi, tapi bisa menjadi peluang UMKM yang memberdayakan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” jelasnya.

Mendorong Dampak Jangka Panjang

UKM KPI Unhas optimis, kegiatan ini akan memberikan dampak positif jangka panjang, baik secara ekonomi maupun lingkungan. Dengan mengolah limbah organik menjadi produk bernilai guna, masyarakat Desa Mattabulu tidak hanya memperoleh penghasilan tambahan, tetapi juga turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan desa.