,

Mahasiswa HIMAKAHA Unhas Bantu Kembangkan Peternakan Desa di Maros

oleh -4522 Dilihat
oleh
BiruKuningModernReviewGadgetYoutubeThumbnail 7
HIMAKAHA Unhas Selesaikan Pendataan Ternak di Desa Pattiro Deceng

mediasulsel.idMaros, 23 Juli 2025 — Langkah nyata untuk membangun desa tak hanya datang dari balik meja kuliah. Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) yang tergabung dalam HIMAKAHA FK Unhas melalui Program Peningkatan Kapasitas Ormawa (PPK Ormawa) menunjukkan dedikasi luar biasa dengan menyelesaikan pendataan ternak di Desa Pattiro Deceng, Kecamatan Camba, Kabupaten Maros.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program unggulan bertajuk SATOA (Smart Agriculture and Technology for Optimalized Animal Farming), sebuah inisiatif strategis HIMAKAHA FK Unhas yang berfokus pada pengembangan sistem peternakan desa berbasis teknologi tepat guna dan pemanfaatan data lapangan.

Selama empat hari, dari tanggal 20 hingga 23 Juli 2025, tim mahasiswa melakukan pendataan langsung di tiga dusun terpencil: Dusun Ujung, Dusun Satoa, dan Dusun Maddenge. Dusun terakhir dikenal sebagai kawasan tertinggi dengan akses jalan menantang dan medan yang ekstrem, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat para mahasiswa untuk menjangkau seluruh wilayah.

Ketua Tim PPK Ormawa HIMAKAHA, Abid Nabil, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk menggali potensi peternakan rakyat dari level terbawah, langsung dari para peternak.

“Kami ingin mendapat gambaran nyata di lapangan — bagaimana peternak menjaga ternaknya, kendala yang mereka hadapi, serta potensi yang bisa dikembangkan bersama. Ini bukan hanya soal mendata, tapi juga membangun hubungan dan kepercayaan dengan warga,” ujarnya.

Tim menghadapi tantangan geografis, khususnya dalam menjangkau Dusun Maddenge. Akses terbatas memaksa sebagian anggota berjalan kaki menyusuri perbukitan. Namun, semangat kolaboratif dan tekad yang kuat memastikan seluruh proses berjalan sukses hingga tahap akhir.

Ketua Ormawa HIMAKAHA, Rayhan, yang juga turun langsung ke lapangan, menyebutkan bahwa keterlibatannya secara langsung memberi pengalaman kepemimpinan yang berharga.

“Kepemimpinan itu bukan hanya soal memberi arahan dari jauh. Di sini saya belajar bahwa kepemimpinan tumbuh dari kesediaan untuk terjun langsung, bekerja bersama tim, dan merasakan tantangan yang sama,” jelas Rayhan.

Dari proses ini, HIMAKAHA FK Unhas berhasil mengumpulkan data penting yang akan menjadi landasan penyusunan strategi pengembangan peternakan berbasis potensi lokal di Desa Pattiro Deceng. Rencana tindak lanjut mencakup pelatihan teknis, introduksi teknologi peternakan ramah lingkungan, serta sistem pendampingan berkelanjutan.

Program SATOA menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa Unhas tidak hanya menjadi agen perubahan dalam tataran konsep, tetapi juga hadir dan bekerja langsung bersama masyarakat, membawa dampak nyata di wilayah terpencil yang selama ini jarang tersentuh program pemberdayaan.

Dengan semangat gotong royong, ketangguhan di lapangan, dan tekad untuk membangun desa berbasis data dan inovasi, HIMAKAHA FK Unhas memperkuat citranya sebagai organisasi kemahasiswaan yang adaptif, responsif, dan solutif terhadap persoalan masyarakat.