,

Makassar Kembali Dikepung Banjir, Air Masuk Rumah hingga Setinggi Lutut

oleh -130 Dilihat
oleh
WhatsApp Image 2024 12 15 at 16.49.32
Air Tergenang Dijalan Sulawesi/Dok Ist

mediasulsel.id –  Makassar Hujan deras yang mengguyur Kota Makassar pada Minggu (15/12/2024) kembali memicu banjir di berbagai wilayah ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan. Genangan air yang melanda sejumlah lokasi menyebabkan gangguan aktivitas warga.

Di beberapa ruas jalan, genangan air menyerupai aliran sungai. Ketinggian air bahkan mencapai lutut orang dewasa, baik di jalan raya maupun di permukiman. Salah satu lokasi yang terdampak parah adalah ruas jalan di Kelurahan Melayu, Kecamatan Wajo. Air tidak hanya menggenangi jalan, tetapi juga masuk ke dalam rumah warga, memaksa mereka menghentikan aktivitas sehari-hari.

Warga berharap Pemerintah Kota Makassar segera bertindak untuk mengatasi kondisi ini. “Kami hanya bisa menunggu bantuan pemerintah, karena banjir ini sudah mengganggu kehidupan kami,” ujar salah satu warga.

Evakuasi Warga Rentan di Kecamatan Mamajang

Di Kecamatan Mamajang, banjir membuat 17 warga harus mengungsi ke Masjid Al Kudus. Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, menyebutkan bahwa para pengungsi terdiri dari berbagai kelompok rentan, termasuk ibu hamil, anak-anak, dan lansia.

“Sebanyak 8 kepala keluarga, total 17 jiwa, telah dievakuasi. Kami fokus pada kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak,” ungkap Hendra pada Minggu (15/12/2024).

Menurutnya, personel BPBD segera melakukan evakuasi begitu tiba di lokasi banjir. Mereka juga sedang melakukan asesmen untuk mengetahui kebutuhan pengungsi selama berada di lokasi pengungsian.

Dari data BPBD, pengungsi terdiri atas 4 orang dewasa, 3 anak-anak, 3 balita, 5 lansia, dan 2 ibu hamil. “Tim terus memantau dan memastikan semua kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi,” jelas Hendra.

Ratusan Rumah di Veteran Inspeksi Kanal Terendam

Sementara itu, banjir juga melanda Jalan Veteran Inspeksi Kanal, Kelurahan Merdeka Utara, Kecamatan Makassar. Sebanyak 70 rumah semi permanen terendam, dengan 40 rumah mengalami dampak terberat.

Kondisi banjir ini mulai terjadi sekitar pukul 10.20 Wita akibat hujan deras yang berlangsung sejak pagi hari. Hendra melaporkan bahwa sekitar 100 kepala keluarga, atau 410 warga, terdampak akibat genangan air tersebut.

“Intensitas hujan yang tinggi menjadi penyebab utama banjir ini. Kami terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi untuk memberikan bantuan kepada warga terdampak,” tutup Hendra.