Menteri Tito & Maruarar Tinjau Rumah Kumuh di Pampang Makassar, 6 Rumah Bakal Dibedah

oleh -2940 Dilihat
oleh
Maruarar Sirait meninjau kawasan kumuh di Pampang, Makassar. Enam rumah warga tak layak huni bakal dibedah lewat CSR.
Maruarar Sirait meninjau kawasan kumuh di Pampang, Makassar. Enam rumah warga tak layak huni bakal dibedah lewat CSR.

mediasulsel.id – Makassar – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mendampingi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meninjau langsung kawasan kumuh di Kelurahan Pampang, Kecamatan Panakkukang, Kamis (11/9/2025).

Dalam kunjungan itu hadir pula Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, serta sejumlah kepala OPD Pemkot Makassar. Rombongan menyusuri lorong-lorong sempit dan mendatangi enam rumah warga yang dinilai tidak layak huni. Enam rumah itu akan masuk dalam program bedah rumah melalui dukungan dana CSR.

“Tujuan utama kami ke Makassar menyerahkan rumah, sekaligus memanfaatkan momentum untuk melihat langsung rumah-rumah tak layak huni. Semua yang kami tinjau akan dibantu renovasi,” kata Tito.

CSR untuk Bedah Rumah

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Makassar, Mahyuddin, menyebut kawasan Pampang memang menjadi prioritas perbaikan lingkungan kumuh di Makassar. Dari enam rumah yang ditinjau, lima sudah diverifikasi dan satu rumah lainnya masih dalam proses.

“Kalau pihak CSR sudah siap, bulan ini atau bulan depan bisa langsung jalan, sehingga sesegera mungkin warga bisa menikmati hunian layak,” ujarnya.

Munafri Arifuddin mengapresiasi perhatian pemerintah pusat yang dinilainya sangat membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

“Kunjungan pemerintah pusat ini membuka jalan bagi perbaikan rumah-rumah tak layak huni di kawasan padat penduduk,” kata Munafri.

Latar Kunjungan Dua Menteri

Peninjauan kawasan kumuh Pampang merupakan rangkaian kunjungan dua menteri Kabinet Merah Putih di Kota Makassar. Setelah dari Pampang, Tito dan Maruarar diagendakan menyerahkan rumah gratis kepada empat keluarga korban peristiwa unjuk rasa di DPRD Sulsel pada sore harinya.