Open House Natal Keuskupan Agung Makassar : Menguatkan Bela Rasa Dalam Kebersamaan

oleh -143 Dilihat
oleh
IMG20241226143427 scaled
oplus_0

MEDIASULSEL.ID, MAKASSAR — Seorang rohaniwan Katolik Indonesia yang juga merupakan Uskup Agung Makassar Mgr. Fransiskus Nipa membawakan tema iman, iman, persaudaraan dan bela rasa.

Dalam momen open house yang digelar Keuskupan Agung Makassar (KAMS), Kamis (26/12) Fransiskus Nipa mengutip pesan Pastoral Pemimpin Gereja Katolik dunia Paus Fransiskus.

Iman, persaudaraan, dan belarasa adalah tiga konsep penting dalam ajaran Katolik yang sering ditekankan oleh Paus Fransiskus dalam setiap kesempatan. Dalam berbagai pidato dan ajarannya,

“Paus Fransiskus selalu menekankan pentingnya ketiga nilai ini sebagai dasar bagi kehidupan yang harmonis dan penuh makna, “ujar Mgr. Fransiskus Nipa usai Umat kristiani kota Makassar melaksanakan ibadah natal dengan penuh khidmat di Gereja Katedral Makassar Jl. M.H. Thamrin No. 5-7 Kelurahan Baru Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar.

Pada perayaan Natal 2024 ini, Uskup ke-6 dari Keuskupan Agung Makassar ini menekankan kepada umat untuk selalu mencari dan melibatkan Tuhan dalam semua urusan kehidupan. Dia meyakini cara seperti itu bisa mengubah kehidupan.

“Sesuai dengan pesan Natal tahun 2024 ini, mari kita pergi ke Betlehem yang diambil dari Injil Lucas dan mengajak kita untuk seperti gembala. Selalu mencari Tuhan, mencari Allah dalam hidup kita. Di tengah kesuksesan kita, di tengah kegiatan kita, jangan sampai melupakan Tuhan,” sebutnya.

Diketahui, setiap tahunnya, Keuskupan Agung Makassar rutin menggelar open house. Pihaknya juga secara terbuka mengundang seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang suku atau agama.

Selain itu, lanjut pria kelahiran Makale Tanah Toraja 29 Januari 1964 turut menyampaikan pesan perdamaian kepada seluruh masyarakat. Dia berharap umat beragama di Kota khusisnya Makassar tetap menjaga rasa persatuan dan persaudaraan yang sudah terjalin sangat baik.

Apalagi Tahun Baru 2025 ini merupakan tahun Yubelium. Ia menerangkan tahun Yubelium adalah momen penyucian di mana umat Katolik dipanggil untuk bertobat dan mencari pengampunan dosa.

“Momen istimewa ini mengundang kita tidak hanya untuk merayakan belas kasih Allah, tetapi juga untuk hidup dalam semangat pertobatan, rekonsiliasi, dan pelayanan,” pungkas Pastor Paroki Polewali (1995-1997), dan Vikaris Paroki ‘Maria Ratu Rosario’ Kare (Makassar) tahun 1997-1998 ini. (And)