Mediasulsel.id — Takalar – Sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Takalar mengungkapkan keresahan mereka akibat sering menerima pesan dari seorang oknum LSM. Pesan tersebut diduga berisi permintaan yang tidak hanya berkaitan dengan donasi sosial, tetapi juga mengarah pada modus pemerasan, termasuk permintaan pembayaran cicilan kendaraan pribadi seperti motor dan mobil.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, praktik ini telah berlangsung cukup lama. Oknum tersebut disebut-sebut memanfaatkan statusnya sebagai anggota LSM sekaligus pemilik portal berita online untuk menekan pejabat agar memenuhi permintaannya.
“Kami merasa berada dalam posisi sulit. Jika tidak diberi, ada ancaman, baik secara halus maupun terang-terangan,” ungkap beberapa pejabat Takalar yang enggan disebutkan namanya, Rabu (2/4/2025)
Tidak hanya satu atau dua pejabat yang mengalami hal serupa. Beberapa di antaranya mengaku terpaksa memenuhi permintaan tersebut demi menghindari potensi masalah yang dapat memengaruhi jabatan maupun reputasi mereka.
“Praktik seperti ini dapat dikategorikan sebagai pemerasan dan ancaman, sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP),” ujar salah satu pejabat.
Lebih lanjut, sejumlah pejabat menyatakan kesiapan mereka untuk melaporkan kasus ini ke pihak berwajib, dengan catatan mendapat arahan dari pimpinan mereka.
“Kami menunggu keputusan dari pimpinan. Jika ada instruksi untuk melaporkan, kami siap membawa kasus ini ke jalur hukum dengan bukti-bukti yang telah dikumpulkan,” pungkas salah seorang pejabat.(*)
