Pemkot Makassar Gencarkan Revolusi Kebersihan Lewat Program “Jumat Bersih” di Tamarunang

oleh -5258 Dilihat
oleh
Pemkot Makassar
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, memimpin langsung kegiatan Jumat Bersih di Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Mariso, Jumat (25/7/2025). Kegiatan ini menjadi simbol komitmen bersama dalam mewujudkan kota yang bersih, sehat, dan produktif.

MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar terus memperkuat komitmennya dalam menjaga kebersihan lingkungan melalui program unggulan “Jumat Bersih”. Kegiatan kali ini dipusatkan di Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Mariso, dan dihadiri langsung oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi), pada Jumat pagi (25/7/2025).

Dalam arahannya, Wali Kota menegaskan bahwa Jumat Bersih bukan sekadar kegiatan simbolik, melainkan bentuk nyata dari komitmen kolektif untuk mengubah wajah kota. “Gerakan Jumat Bersih bukan hanya seremoni. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk menciptakan kota yang bersih, sehat, dan produktif,” ujarnya.

Kegiatan ini melibatkan jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemkot Makassar, petugas kebersihan, serta berbagai instansi dan elemen masyarakat lainnya. Pemerintah Kota juga mengajak seluruh warga untuk aktif berpartisipasi, bukan hanya menjadi penonton, tetapi turut mengambil peran dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan bernilai ekonomi melalui pengelolaan sampah yang cerdas.

Menanggapi keluhan masyarakat terkait tumpukan sampah di beberapa kanal, Appi menyampaikan bahwa Pemkot akan melakukan pembenahan dengan memperbaiki jembatan penyeberangan dan memasang penyaring sampah di titik-titik rawan. Ia menegaskan, persoalan utama bukan pada jumlah petugas, melainkan pada pola pikir masyarakat yang masih terbiasa membuang sampah sembarangan.

“Sampah bukan musuh, tapi potensi ekonomi jika dikelola dengan benar. Kami akan maksimalkan TPS3R di setiap kecamatan dan mendorong rumah tangga untuk mulai mengelola sampah organik secara mandiri,” jelasnya.

Lebih lanjut, Appi mengumumkan rencana pemberian penghargaan bagi RT terbaik dalam pengelolaan sampah dan pengembangan urban farming. Sistem pengomposan berbasis komunitas juga akan dikembangkan untuk mendukung ketersediaan pupuk bagi warga yang ingin bertani di lingkungan rumah masing-masing.

“Kalau kita konsisten, Insya Allah dalam dua sampai tiga tahun ke depan, Makassar bisa menjadi kota yang bersih, mandiri dalam pengelolaan sampah, bahkan menghasilkan nilai tambah dari limbah rumah tangga,” ucapnya penuh optimisme.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Camat Mariso, Kapolsek Mariso, para lurah, LPM, RT/RW, serta masyarakat setempat. Wali Kota kembali menegaskan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat.

“Ini bukan hanya tugas lurah, camat, atau RT. Ini tanggung jawab kita semua. Kalau semua ikut bergerak, kota yang bersih bukan hal yang mustahil,” tegasnya.

Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan, seluruh RT di Kota Makassar diwajibkan untuk memiliki program pengelolaan sampah mandiri dan urban farming. Setiap wilayah didorong untuk memilah sampah dari sumbernya, terutama sampah plastik yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

“Sampah plastik jangan lagi dibuang sembarangan, apalagi ke kanal. Harga daur ulang plastik bisa mencapai Rp4.000 sampai Rp4.500 per kilogram. Ini peluang untuk menambah pendapatan rumah tangga,” pungkas Appi.