,

Rumah Sri Mulyani Dijarah Massa, Video Amatir Ungkap Penjarah Pamer Perhiasan

oleh -5355 Dilihat
oleh
Video Amatir: Penjarah Pamer Dapat Perhiasan dari Rumah Sri Mulyani
Video Amatir: Penjarah Pamer Dapat Perhiasan dari Rumah Sri Mulyani

mediasulsel.id – Jakarta, 31 Agustus 2025 – Gelombang demo nasional yang meluas berujung pada penjarahan rumah Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, di Jakarta. Peristiwa ini terjadi pada Minggu dini hari sekitar pukul 01.40 WIB dan memicu perhatian luas publik setelah rekaman video amatir beredar di media sosial.

Dalam video tersebut terlihat kerumunan massa keluar masuk rumah sambil membawa barang-barang rampasan, mulai dari kursi, lemari, hingga kotak penyimpanan. Situasi makin heboh ketika seorang penjarah terdengar menjawab pertanyaan perekam video dengan berkata, “Eh, dapat perhiasanlah.” Ucapan itu sontak viral dan menjadi simbol betapa tak terkendalinya aksi massa di lokasi.

Dari Demo ke Penjarahan

Penjarahan rumah pribadi Sri Mulyani terjadi di tengah amarah publik atas keputusan DPR yang menyetujui kenaikan tunjangan perumahan anggota dewan hingga Rp50 juta per bulan. Keputusan itu dianggap melukai hati rakyat di tengah kondisi ekonomi yang kian sulit.

Kemarahan makin membesar setelah insiden tragis tewasnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang diduga dilindas kendaraan taktis Brimob saat demo di Jakarta. Peristiwa itu memicu solidaritas nasional dan membuat gelombang demonstrasi meluas ke berbagai kota.

Simbol Krisis Kepercayaan

Bagi banyak pihak, penjarahan rumah Sri Mulyani bukan sekadar tindak kriminal, melainkan simbol dari krisis kepercayaan publik terhadap elite politik. Amarah rakyat yang memuncak menjadikan rumah pejabat negara sebagai sasaran pelampiasan.

Sri Mulyani sendiri sebelumnya sempat menunda konferensi pers APBN yang dijadwalkan akhir Agustus, bersamaan dengan batalnya Rakornas Presiden Prabowo Subianto karena alasan keamanan.

Peristiwa ini semakin menegaskan bahwa jarak antara rakyat dan penguasa berada pada titik rawan, dan jika tidak segera diredakan dengan kebijakan yang adil, eskalasi krisis bisa semakin parah.