TikTok Tidak Tersedia di AS: Keputusan Pengadilan dan Reaksi Pengguna

oleh -439 Dilihat
oleh
ilustrasi tiktok reutersdado ruvicillustrationfile photo 169
PHOTO ISTIMEWA

mediasulsel.id– Washington – Pengguna TikTok di Amerika Serikat telah menerima pemberitahuan dari aplikasi tersebut bahwa layanan tidak dapat diakses sementara waktu akibat pemberlakuan undang-undang baru yang melarang penggunaannya.

Pesan yang diterima pengguna menyatakan, “Mohon maaf, TikTok saat ini tidak tersedia. Undang-undang yang melarang TikTok telah diberlakukan di Amerika Serikat. Kami menyesal atas ketidaknyamanan ini dan berharap dapat kembali melayani Anda di masa mendatang,” demikian laporan dari Anadolu pada Minggu.

TikTok juga mengungkapkan bahwa pengguna masih memiliki akses untuk masuk dan mengunduh data pribadi mereka meskipun aplikasi tersebut tidak lagi tersedia di App Store maupun Google Play Store.

Kebijakan Larangan dan Upaya Penyelesaian

Dalam pengumuman sebelumnya, TikTok menjelaskan bahwa layanan mereka harus dihentikan sementara akibat undang-undang yang mulai berlaku pada 19 Januari. “Kami berupaya memulihkan layanan sesegera mungkin dan berterima kasih atas dukungan Anda,” tulis perusahaan dalam pesan yang dikirimkan kepada para penggunanya.

Mahkamah Agung Amerika Serikat sebelumnya memutuskan mendukung undang-undang yang mewajibkan ByteDance, perusahaan induk TikTok yang berbasis di China, untuk melepaskan kepemilikannya atas aplikasi tersebut. Keputusan ini dianggap tidak melanggar hak Amandemen Pertama yang melindungi kebebasan berekspresi.

Reaksi Pemerintah dan Perkembangan Selanjutnya

Gedung Putih menyatakan bahwa TikTok masih bisa tersedia di AS, namun dengan syarat kepemilikannya dialihkan ke perusahaan berbasis di Amerika Serikat untuk mengatasi kekhawatiran terkait keamanan nasional.

Presiden terpilih Donald Trump, yang telah menunjukkan simpati terhadap aplikasi berbagi video ini, akan memulai masa jabatan keduanya pada Senin. ByteDance diberi waktu hingga tenggat yang telah ditentukan untuk menyelesaikan proses pelepasan kepemilikan. Trump dikabarkan mendesak Mahkamah Agung untuk memberikan waktu lebih banyak guna memungkinkan negosiasi lebih lanjut.

Sementara itu, CEO TikTok Shou Zi Chew diharapkan menghadiri pelantikan Trump, seiring harapan bahwa solusi dapat segera dicapai untuk mengembalikan akses pengguna di Amerika Serikat.