Mediasulsel.id, Soppeng — Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Hasanuddin (UNHAS) menggelar Program Pengabdian Masyarakat Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPMU-PPUPIK) 2025 di Kabupaten Soppeng, Sabtu (19/7).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat Kelurahan Limpomajang dalam mengolah ikan sapu-sapu menjadi produk yang memiliki nilai tambah dan nilai jual.
Ikan sapu-sapu yang sebelumnya dianggap sebagai hama dan tidak memiliki nilai jual, kini dapat dijadikan sebagai pellet pakan ternak yang dapat mengurangi biaya kebutuhan ternak akan pakan sebesar 70-80% dari biaya produksi.
“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan memperkuat sinergi antara pendidikan tinggi dan masyarakat dalam membangun kemandirian ekonomi, “ujar Ketua Tim pengabdian masyarakat PPUPIK Dr. Ir. Agustina Abdullah, S.Pt., M.Si., IPM., ASEAN., Eng, Rabu (23/7).
Kegiatan ini diprakarsai oleh tim Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus dan dibuka secara resmi oleh Kepala Kelurahan Limpomajang, Kabupaten Soppeng, Hasanuddin, dihadiri dosen dan Mahasiswa Unhas serta masyarakat setempat.
Dengan mengusung tema “PPUPIK Pellet pakan ternak berbasis ikan Sapu-sapu”.
Dalam sambutannya, Dr. Ir. Agustina Abdullah mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya melatih keterampilan teknis untuk menjadikan ikan sapu-sapu menjadi pellet pakan ternak, tetapi juga memperkuat peningkatan sosial ekonomi masyarakat Limpomajang.
“Pelatihan yang diberikan mencakup penyusunan ransum, izin edar, dan kemasan, “sebut Agustina Abdullah.
“Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Limpomajang dapat meningkatkan pemanfaatan sumber daya lokal ikan sapu-sapu menjadi salah satu sumber pendapatan baru, sehingga dapat memperkuat kemandirian ekonomi terutama di wilayah pedesaan, “tambahnya.
Diketahui dalam kegiatan ini juga diintegrasikan dengan sesi diskusi dan tanya jawab dengan masyarakat, dan yang mampu menjawab pertanyaan pemateri diberikan reward, sehingga suasana pelatihan ini masyarakat sangat antusias dan partisipatif. (*)