Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Dampingi Menag Resmikan RS UIN Alauddin, Siap Perkuat Layanan Kesehatan Kolaboratif

oleh -3785 Dilihat
oleh
BiruKuningModernReviewGadgetYoutubeThumbnail 1 1
Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, meresmikan Rumah Sakit UIN Alauddin Makassar, Kamis (24/7/2025), didampingi oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dan Wakil Wali Kota, Aliyah Mustika Ilham./IST

mediasulsel.id – MAKASSAR – Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, meresmikan Rumah Sakit UIN Alauddin Makassar, Kamis (24/7/2025). Peresmian ini turut dihadiri oleh Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham.

Rumah sakit yang terletak di Kampus Lama UIN Alauddin, Jl. Sultan Alauddin, ini hadir sebagai bentuk integrasi layanan kesehatan modern dengan nilai-nilai Islam, mengusung konsep holistik yang memadukan kedokteran, spiritualitas, dan kearifan lokal.

Dalam sambutannya, Menag Nasaruddin menyampaikan harapannya agar RS UIN Alauddin menjadi pelopor layanan kesehatan yang tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga menyentuh sisi psikis dan spiritual pasien.

“Kita ingin menciptakan rumah sakit yang tidak hanya mengobati, tapi juga menyembuhkan jiwa. Dulu masyarakat hidup sehat karena sejalan dengan alam. Sekarang, kita ingin menghidupkan kembali semangat itu melalui pendekatan yang menyeluruh,” ungkap Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut.

Rumah sakit ini juga dirancang sebagai rumah sakit pendidikan yang berada di bawah naungan perguruan tinggi keagamaan, menjadikannya sebagai model yang unik dalam pengembangan layanan kesehatan spiritual.

Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menilai kehadiran RS UIN Alauddin akan memperkuat sistem layanan kesehatan di Kota Makassar secara keseluruhan.

“Kami menyambut baik kolaborasi ini. Pemkot Makassar siap mendukung kerja sama lintas sektor untuk mewujudkan layanan kesehatan yang inklusif, berkeadilan, dan berbasis nilai kemanusiaan,” ujarnya.

Peresmian RS UIN Alauddin ini menjadi langkah strategis dalam membangun layanan kesehatan yang tidak hanya berorientasi pada teknologi dan pengobatan, tetapi juga memperhatikan keseimbangan spiritual masyarakat.