Wamen ATR: Pulau Enggano dan Baai Butuh Tata Ruang Solutif

oleh -3469 Dilihat
oleh
Wamen ATR/Waka BPN, Ossy Dermawan, saat rapat evaluasi Inpres 12/2025 di Bengkulu, menekankan pentingnya penataan ruang Pulau Enggano dan Baai.
Wamen ATR/Waka BPN, Ossy Dermawan, saat rapat evaluasi Inpres 12/2025 di Bengkulu, menekankan pentingnya penataan ruang Pulau Enggano dan Baai.

MEDIASULSEL.ID –  Bengkulu – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menegaskan dukungannya dalam pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2025 terkait penanganan Pulau Enggano dan normalisasi alur Pulau Baai Bengkulu.

Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Ossy Dermawan, menilai kedua wilayah tersebut menghadapi tantangan berbeda, namun sama-sama membutuhkan solusi tata ruang yang jelas.

“Pulau Enggano menghadapi keterisolasian, sementara Pulau Baai berhadapan dengan persoalan pelabuhan. Keduanya butuh penataan ruang yang solutif,” ujar Ossy dalam rapat evaluasi pelaksanaan Inpres 12/2025 di Kantor Gubernur Bengkulu, Selasa (16/9/2025).

Wamen ATR/Waka BPN, Ossy Dermawan, saat rapat evaluasi Inpres 12/2025 di Bengkulu, menekankan pentingnya penataan ruang Pulau Enggano dan Baai.

 Instrumen Tata Ruang di Bengkulu:

Ossy menjelaskan, rancangan Perpres RTR Kawasan Perbatasan Negara (KPN) Laut Lepas yang melibatkan Pulau Enggano dan Baai sudah selesai harmonisasi sejak Januari 2025. Dokumen itu menyoroti isu degradasi lingkungan pesisir, kerawanan bencana, serta keterisolasian wilayah.

“Tujuan utamanya adalah mewujudkan perbatasan negara yang utuh, berdaulat, tertib, sekaligus meningkatkan daya saing ekonomi dengan tetap menjaga fungsi lindung,” jelas Ossy.

Dalam rapat yang dipimpin Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Kementerian ATR/BPN diminta mempercepat penyusunan RDTR Pulau Enggano. Pasalnya, wilayah tersebut masuk dalam afirmasi RPJMN 2025–2029.

AHY juga menekankan pentingnya konektivitas antara Pulau Baai dan Enggano, termasuk jalur pelayaran, sedimentasi di muara sungai, serta kebutuhan lintas kluster transportasi di Bengkulu.

Pertemuan ini turut dihadiri Wamen Perhubungan Suntana, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, Kepala Kanwil BPN Bengkulu Indera Imanuddin, serta perwakilan PLN, Kejaksaan Agung, TNI, dan Polri.