Air PDAM Mandek Dua Pekan, Warga Maccini Sombala: Ini Menyulitkan Anak-Anak ke Sekolah

oleh -630 Dilihat
oleh
Ilustrasi
Ilustrasi

Mediasulsel.id, Makassar Warga di Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, mengeluhkan layanan distribusi air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Makassar yang sudah tidak mengalir selama kurang lebih dua pekan terakhir. Kondisi ini terjadi tanpa adanya pemberitahuan resmi sebelumnya, sehingga masyarakat merasa dirugikan dan harus berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.

Ketiadaan suplai air bersih tersebut membuat aktivitas rumah tangga warga menjadi sangat terganggu. Mulai dari urusan memasak, mencuci pakaian, membersihkan rumah, hingga kebutuhan dasar seperti mandi dan menyiapkan keperluan anak-anak sekolah, semuanya menjadi terbatas.

Sejumlah warga bahkan mengaku terpaksa menadah air sejak malam hari hingga dini hari. Itu pun jumlah air yang berhasil terkumpul tidak seberapa. Air tadahan tersebut kemudian disimpan untuk dipakai secara hemat pada kebutuhan yang dianggap paling mendesak.

“Kami kesulitan air bersih sampai harus menadah dari malam hingga subuh. Itu pun hasilnya sedikit sekali, padahal anak-anak butuh mandi sebelum berangkat sekolah,” ungkap salah seorang warga saat ditemui, Rabu (17/9/2025).

Keluhan senada juga disampaikan oleh warga lainnya yang merasa semakin terbebani dengan kondisi ini. Menurut mereka, keberadaan air bersih merupakan kebutuhan pokok yang tidak bisa ditawar. Kekurangan pasokan air tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga dapat menimbulkan risiko kesehatan, terlebih bagi keluarga yang memiliki anak kecil maupun orang lanjut usia.

“Kalau begini terus, kami benar-benar kesulitan. Air bersih itu bukan sekadar pelengkap, tapi kebutuhan utama. Kami berharap PDAM segera bertindak cepat karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak,” tegas salah satu warga dengan nada kesal.

Masyarakat Maccini Sombala berharap agar pihak PDAM Makassar segera turun tangan dan memberikan solusi yang nyata, bukan sekadar janji. Mereka menilai keterlambatan dalam penanganan masalah distribusi air bersih sama saja dengan mengabaikan hak dasar warga. Selain itu, mereka juga mendorong pemerintah setempat, mulai dari lurah, camat, hingga wali kota, ikut memperjuangkan agar layanan PDAM bisa kembali normal.

Hingga berita ini diturunkan, pihak PDAM Makassar belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab gangguan distribusi maupun rencana perbaikan aliran air di wilayah tersebut. Warga pun hanya bisa berharap agar masalah ini segera teratasi, sehingga mereka dapat kembali menikmati layanan air bersih secara layak sebagaimana mestinya. (And)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.