
mediasulsel.id – Sarmi, Papua — Gelombang tsunami setinggi 19 cm terpantau di perairan Pelabuhan Sarmi, Papua, Rabu (30/7) sore. Informasi ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memantau pergerakan laut pascagempa berkekuatan tinggi yang mengguncang wilayah Kamchatka, Rusia.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengonfirmasi bahwa deteksi tsunami di Papua berasal dari alat tsunami gauge milik BMKG di Pelabuhan Sarmi. Fenomena ini menandakan bahwa gelombang tsunami lintas samudra telah mencapai wilayah perairan Indonesia.
BMKG sebelumnya menetapkan status Waspada untuk beberapa daerah di Indonesia timur, menyusul gempa M8,7 di Rusia yang berpotensi menimbulkan tsunami dengan tinggi maksimum di bawah 0,5 meter. Estimasi waktu kedatangan gelombang (ETA) telah dikeluarkan BMKG untuk berbagai titik pantai di Papua, Maluku Utara, Sulawesi Utara, dan Gorontalo.
“Gelombang pertama bukan berarti yang paling besar. Masyarakat diimbau tetap menjauhi wilayah pantai hingga peringatan resmi dinyatakan dicabut,” ungkap Daryono seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Selain di Sarmi, alat pemantau tsunami di kawasan Pasifik juga mencatat gelombang bervariasi, seperti 84 cm di Kamchatka (Rusia), 39 cm di Kusiro (Jepang), dan 31 cm di Hanasaki (Jepang).
Koordinasi antara BMKG, BNPB, BPBD setempat, hingga aparat TNI/Polri terus dilakukan agar informasi cepat diterima masyarakat, terutama yang berada di zona rawan.