Bukan Fenomena Baru, Mentan Amran Sebut Penggilingan Padi Kecil Sudah Lama Banyak yang Tutup

oleh -105 Dilihat
oleh
Andi Amran Sulaiman
Andi Amran Sulaiman Mentri Pertanian/Dok Ist

mediasulsel.id – Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menanggapi ramainya isu soal banyaknya penggilingan padi skala kecil yang disebut gulung tikar. Menurutnya, kondisi itu bukanlah hal baru, melainkan sudah terjadi sejak 15 hingga 20 tahun lalu.

“Sekarang ada yang memframing seolah-olah pabrik kecil baru tutup. Padahal itu sudah terjadi sejak lama. Kami sudah paparkan di rakortas, dan juga di rapat terbatas,” kata Amran dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (21/8/2025).

Kapasitas Penggilingan Kecil Masih Berlebih

Amran menjelaskan, jumlah penggilingan padi kecil di Indonesia mencapai 161.401 unit. Dari kapasitas tersebut, produksi beras bisa mencapai 16 juta ton per tahun.

Sementara itu, kebutuhan produksi beras nasional hanya sekitar 65 juta ton per tahun. Kondisi ini membuat kapasitas yang tersedia sebenarnya sudah lebih dari cukup.
“Artinya, dengan penggilingan kecil saja masih ada kapasitas terpasang yang tidak terpakai,” ujarnya.



 Tantangan Hadirnya Penggilingan Besar

Amran menilai persoalan utama justru muncul dengan masuknya penggilingan padi menengah dan besar. Kapasitas tambahan dari penggilingan besar bisa mencapai 50 juta ton per tahun, sehingga menimbulkan persaingan yang tidak seimbang.

Ia mencontohkan, saat musim paceklik harga gabah sering terdorong naik karena penggilingan besar mampu membeli hingga Rp7.000 per kg, sementara penggilingan kecil hanya sanggup membeli di kisaran Rp6.700 per kg. “Kalau mekanisme pasar dibiarkan tanpa intervensi, penggilingan kecil bisa habis tergerus,” ujarnya.

Amran mengingatkan, dampak terburuknya adalah monopoli industri oleh segelintir perusahaan besar. Padahal, 161 ribu unit penggilingan kecil itu mempekerjakan setidaknya satu juta orang. “Kalau hilang, berarti ada jutaan tenaga kerja yang terdampak,” katanya.

Ombudsman: Banyak yang Tutup di Karawang

Sebelumnya, Ombudsman RI melaporkan bahwa 10 dari 23 penggilingan padi di Karawang menutup usaha. Hal itu terjadi karena kekhawatiran kasus beras oplosan dan menipisnya stok gabah di wilayah tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.