mediasulsel.id – Aksi demonstrasi mahasiswa di Gedung DPRD Palopo kembali berujung ricuh pada Senin sore. Massa gabungan dari 57 organisasi yang menamakan diri Aliansi Barisan Dari Rakyat memaksa masuk ke gedung sekitar pukul 16.00 WITA.
Sesampainya di Ruang Paripurna, para mahasiswa mengacak-acak fasilitas, membanting meja dan kursi, serta mencoret dinding dengan tulisan protes. Situasi semakin panas ketika massa mundur ke depan pagar dan terjadi aksi lempar batu. Aparat kepolisian menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.
Tuntutan Massa
dilansir dari palopopos.co.id – , Muhammad Dirga Saputra lantang mendesak agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Komandan Korps Brimob dicopot dari jabatannya. Desakan itu disampaikan sebagai bentuk reaksi atas insiden 28 Agustus 2025 lalu di sekitar gedung DPR RI Jakarta yang menewaskan seorang pengemudi ojek online.Dalam orasinya di depan kantor DPRD Palopo yang dijaga ketat aparat keamanan
Selain itu, aliansi mahasiswa juga membacakan sembilan tuntutan utama, di antaranya:
Mencopot Kapolri dan Dankor Brimob.
Menghapus tunjangan DPR.
Meningkatkan kualitas pendidikan dan pemerataan pembangunan sekolah.
Mengesahkan UU Perampasan Aset bagi koruptor.
Menegakkan supremasi hukum di Indonesia.
Menerapkan pajak progresif.
Mencopot Menteri Keuangan dan membatalkan efisiensi anggaran pendidikan.
Mencopot pejabat yang dinilai membuat kegaduhan di masyarakat.
Melakukan reformasi menyeluruh di institusi Kepolisian RI.
Situasi Terkini
Kericuhan di kawasan DPRD Palopo menyebabkan kaca depan gedung pecah dan halaman dipenuhi puing. Meski sempat memanas, kondisi perlahan terkendali setelah aparat berhasil mengurai massa.