mediasulsel.id – Makassar – Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Makassar menunjukkan komitmennya dalam mendukung percepatan transformasi digital di lingkungan Pemerintah Kota dengan turut hadir pada High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Makassar Tahun Anggaran 2025, yang digelar di Hotel Novotel Grand Shayla, Senin (17/11/2025).
Pertemuan tingkat tinggi ini digagas Pemerintah Kota Makassar dengan dukungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Dalam Negeri, Bank Indonesia, Bapenda Makassar, dan Bank Sulselbar sebagai bagian dari penguatan kebijakan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).
Dispar Makassar hadir sebagai salah satu perangkat daerah yang bersentuhan langsung dengan sektor layanan publik dan ekonomi kreatif, sehingga digitalisasi transaksi dinilai menjadi kebutuhan strategis.
“Kami melihat forum TP2DD ini bukan hanya agenda seremonial, tetapi ruang koordinasi yang konkret untuk mempercepat digitalisasi transaksi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, di sela kegiatan.
Menurutnya, ekosistem pariwisata Kota Makassar—mulai dari event, retribusi destinasi wisata, hingga kolaborasi dengan pelaku usaha—sudah mulai diarahkan menuju sistem pembayaran nontunai dan terintegrasi.
“Ke depan, kami ingin setiap kegiatan pariwisata kota, mulai dari event besar hingga layanan di destinasi, semakin mengadopsi transaksi digital. Ini bukan hanya soal efisiensi, tapi juga transparansi dan kemudahan bagi masyarakat dan wisatawan,” sambungnya.
HLM TP2DD tahun anggaran 2025 ini dijadikan momentum untuk memperkuat komitmen bersama antar-perangkat daerah dalam mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang lebih modern, akuntabel, dan real-time melalui ETPD.
Dispar Makassar menegaskan akan terus berperan aktif dalam implementasi kebijakan tersebut, khususnya pada sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan event kota yang menjadi etalase layanan publik Pemerintah Kota Makassar.
“Pariwisata adalah wajah kota. Kalau wajah ini ingin tampil modern, maka sistemnya juga harus modern. Digitalisasi transaksi adalah salah satu pintu masuk menuju layanan pariwisata yang lebih profesional dan terpercaya,” tutup Achmad Hendra.
Kalau mau, saya bisa tambahkan satu paragraf khusus soal dampak ke PAD pariwisata atau kaitkan dengan program/slogan branding Kota Makassar yang kamu pakai di portal.
