MAKASSAR — Senin, 06 Oktober 2025. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Makassar mengikuti Rapat Pembahasan Alternatif Skema Pembangunan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) di Ruang Rapat Sekretaris Daerah bersama perangkat daerah dan pemangku kepentingan terkait. Agenda ini memetakan opsi pembiayaan, kelembagaan, serta tahapan teknis pembangunan utilitas bawah tanah agar penataan kota semakin indah, aman, dan nyaman bagi warga.
“SJUT adalah fondasi kota modern: kabel lebih rapi, ruang jalan tertib, dan keselamatan warga meningkat. DPMPTSP siap mengakselerasi perizinan dan kolaborasi investasi untuk mewujudkannya,” ujar perwakilan DPMPTSP.
Pokok Bahasan Rapat
-
Model skema: APBD, KPBU/Kerja Sama Investasi, dan kolaborasi operator utilitas.
-
Ruang lingkup teknis: koridor prioritas, standar manhole/ducting, dan integrasi dengan drainase serta jalan.
-
Regulatory alignment: penyederhanaan perizinan, service level agreement (SLA), serta checklist kepatuhan.
-
Manfaat ke warga: estetika kota, pengurangan gangguan jaringan udara, keandalan layanan listrik/telekomunikasi, dan keselamatan lalu lintas.
Komitmen & Langkah Lanjutan DPMPTSP
-
One-gate service untuk perizinan SJUT dan sinkronisasi prasyarat teknis lintas-OPD.
-
Peta jalan (roadmap) koridor prioritas: kawasan pusat bisnis, heritage, dan jalur rawan gangguan jaringan udara.
-
Dashboard monitoring progres perizinan–konstruksi–BAST untuk transparansi dan akuntabilitas.
-
Pendampingan pelaku usaha/operator guna mempercepat time to build tanpa mengurangi standar keselamatan dan lingkungan.
Dengan penguatan sinergi lintas sektor, pembangunan SJUT ditargetkan menjadi motor penataan ruang kota, mendorong daya saing investasi, serta meningkatkan kualitas layanan publik secara berkelanjutan.
