mediasulsel.id Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara dapat berpotensi Tsunami,dalam ejarah Erupsi Gunung pernah menciptakan tsunami dengan ketinggian 25 meter.
Daryono kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG mengatakan tsunami dahsyat yang diakibatkan erupsi Gunung Ruang tercatat pernah terjadi di tahun 1871.
ungkapnya Rabu (1/5/2024).
Akibatnya, sebanyak 400 orang tewas dalam bencana tersebut. Maka BMKG mengimbau agar masyarakat setempat waspada akan aktivitas Gunung Ruang.
Baca Juga : Inilah Instruksi Presiden terkait Penanganan Pengungsi Erupsi Gunung Ruang
“Kita patut waspada dengan erupsi Gunung Ruang saat ini karena gunung ini memiliki catatan sejarah tsunami destruktif akibat erupsinya. Peristiwa tsunami Gunung Ruang pada tahun 1871 dilaporkan mencapai setinggi 25 meter dan menewaskan sekitar 400 orang,” jelasnya.
Saat ini Pihak BMKG terus monitoring muka laut Gunung Ruang saat erupsi menggunakan sistem InaTNT utk deteksi dini tsunami.
InaTNT mengintegrasikan berbagai data observasi muka laut dilengkapi algoritma detektor yang mampu mendeteksi anomali muka laut.
“Fitur penting dalam deteksi dini tsunami,” tulis Daryono.
Sementara itu, dimuat situs resmi ITB, Ahli Vulkanologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Mirzam Abdurrachman mengatakan tsunami yang terjadi akibat erupsi Gunung Ruang bisa disebut juga dengan tsunami vulkanik.
“Pada saat letusan di 1871 itu, ada saksi mata yang mengatakan tsunami yang terjadi tingginya 5 meter. Namun ada pula yang mengatakan sampai 25 meter pada pulau sekitar. Tapi artinya, kejadian itu dapat memberikan dampak,” bebernya.
Baca Juga : Prakiraan Cuaca BMKG Makassar: Simak Cuaca Hari Ini 3 Mei 2024 di Sulsel
Dia menjelaskan letusan Gunung Ruang dapat memicu tsunami apabila material longsor masuk ke laut atau jika lereng gunung api runtuh.Kemudian Gunung Ruang pun dapat mengeluarkan aliran lava serta piroklastik yang panas dan dapat berbahaya bagi masyarakat di sekitarnya.
“Selain itu, abu vulkanik yang dihasilkan juga dapat mengganggu kesehatan pernapasan serta merusak ekosistem sekitarnya,” paparnya.
Dikutip dari Kompas Tv, saat ini sebanyak 1.324 warga yang terdampak erupsi Gunung Ruang sudah dievakuasi dari Pulau Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado Feri Ariyanto mengatakan bahwa warga dievakuasi ke tempat yang lebih aman, seperti Kepulauan Siau, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara, hingga Kota Manado.
“Data sementara pengungsi yang sudah dievakuasi keluar dari Pulau Tagulandang sejak 30 April hingga 1 Mei 2024 total 1.324 jiwa,” kata Feri, Rabu (1/5/2024).
Feri mengatakan bahwa ribuan warga tersebut dievakuasi menggunakan kapal yang berbeda. Kapal milik Basarnas Manado, KN SAR Bima Sena, telah mengevakuasi 109 warga.
Kemudian, KRI Kakap-811 milik TNI AL telah mengevakuasi 453 warga, KMP Lohoraung mengevakuasi 663 warga.
“Dan KMP Lokongbanua ada 99 jiwa. Total 1.324 jiwa,” ujarnya.
Baca Juga : Camat Bontoala Tegas! Pedagang di Jl Veteran Utara Akan Ditertibkan dan Relokasi
Imbas dari erupsi Gunung Ruang tersebut, sebanyak lima bandara di Sulawesi juga masih ditutup, yakni Bandara Sam Ratulangi, Bandara Djalaluddin, Bandara Sitaro, Bandara Bolaang Mongondow, dan Bandara Pohuwato.(**)