Mediasulsel.id, Makassar, 15 Maret 2025 – Dalam semangat memperkokoh persatuan di tengah keberagaman, Keuskupan Agung Makassar melalui Komisi Kerawam-HAK (Hubungan Antaragama dan Kepercayaan) menggelar acara Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama, yang dirangkaikan dengan dialog bertajuk “Mendaratkan Deklarasi Bersama Istiqlal 2024: Meneguhkan Kerukunan Umat Beragama untuk Kemanusiaan.”
Acara yang berlangsung di Aula KAMS, Jl. M.H. Thamrin No. 5-7 Makassar ini dihadiri oleh berbagai organisasi pemuda lintas agama, majelis-majelis agama, serta perwakilan dari Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulsel, dan FKUB Kota Makassar.
Turut hadir dalam acara ini perwakilan dari berbagai organisasi kepemudaan lintas agama, antara lain:
1.Pemuda Katolik KOMDA Sulsel – Ketua Bidang Politik, Hukum & HAM, Ferdy Helmon
2.PW GP Ansor Sulsel – Ketua H. Rusdi Idrus
3.PW Pemuda Muhammadiyah Sulsel – Ketua Heriwawan
4.DPD GAMKI Sulsel – Ketua Albert Palangda
5.DPP Peradah Indonesia Sulsel – Ketua Candra Guna Laksana
6.DPD Gemabudhi Sulsel – Ketua Enrique Justine Sun
7.PAKIN (Pemuda Agama Konghucu Indonesia) Sulsel – Ketua William Tandy
8.DPD KNPI Sulsel – Ketua Nurkhanita Maruddani Kahfi
9.Pendeta Aldri
10.Ketua Permabudhi Sulsel – Yongris
11.Ketua Komisi Kerasulan Awam (KERAWAM) dan Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAK) Keuskupan Agung Makassar (KAMS) – Pastor Albert Arina, Pr
Merajut Kebersamaan, Mengokohkan Persatuan
Dalam dialog yang berlangsung, para tokoh lintas agama dan pemuda dari berbagai latar belakang berbagi pandangan serta harapan mereka dalam membangun harmoni sosial di Indonesia.
Pastor Albert Arina, Pr, Ketua Komisi Kerawam-HAK KAMS, menegaskan bahwa pertemuan ini bukan sekadar seremonial, tetapi langkah nyata dalam mempererat persaudaraan lintas iman.
“Deklarasi Istiqlal adalah momentum berharga untuk semakin memperkuat persatuan. Agama memiliki nilai dan kekuatan besar dalam meredam konflik serta membangun perdamaian. Mari kita bergandengan tangan untuk menjaga kerukunan dan kedamaian di negeri ini,” ujarnya.
Sementara itu, H. Rusdi Idrus, Ketua PW Ansor Sulsel, menegaskan bahwa kebhinekaan harus terus diperkuat melalui tindakan nyata.
“Toleransi bukan hanya sekadar slogan, tetapi harus menjadi gaya hidup kita sehari-hari. Generasi muda harus aktif menciptakan ruang-ruang dialog dan strategi baru dalam memperkokoh kebersamaan,” katanya.
Heriwawan, Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulsel, menyoroti pentingnya edukasi digital dalam menjaga toleransi di era modern.
“Di zaman digital ini, kita harus cerdas dalam menggunakan media sosial untuk menyebarkan pesan perdamaian. Jangan sampai teknologi justru menjadi alat untuk menyebarkan kebencian. Ini tantangan bagi kita semua,” tegasnya.
DPD GAMKI Sulsel – Ketua Albert Palangda mengatakan bahwa, Esensi hidup manusia sesungguhnya adalah mencintai sesama , melestarikan alam dan percaya kepada sang pencipta mari terus rawat dan terima perbedaan sebagai kekayaan yg hakiki agar tercipta kehidupan yg harmonis , rawat alam agar lestari dan mari menjalankan agama masing-masing sesuai ajaran yg berlaku., Selamat menjalankan ibadah puasa saudaraku umat Islam semoga dilancarkan ibadahnya
Dari perspektif Hindu, Candra Guna Laksana, Ketua DPP Peradah Indonesia Sulsel, mengingatkan bahwa isu lingkungan dan kemanusiaan adalah tanggung jawab bersama.
“Dalam ajaran Hindu, keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan sangat penting. Keberagaman harus dirawat, tidak hanya dalam kehidupan sosial, tetapi juga dalam menjaga lingkungan yang menjadi rumah kita bersama,” ungkapnya.
Perwakilan dari Pemuda Katolik juga menegaskan bahwa kolaborasi lintas agama harus terus diperkuat.
“Kita semua memiliki misi yang sama, yaitu membangun solidaritas dan menjawab tantangan zaman. Generasi muda harus lebih berani mengambil peran dalam menjaga harmoni dan persatuan,” katanya.
Masa Depan Indonesia yang Lebih Toleran
Acara ini menjadi bukti nyata bahwa keberagaman adalah kekuatan, bukan perbedaan yang memisahkan. Dengan semangat kebersamaan, para peserta dialog sepakat untuk terus berperan aktif dalam merawat toleransi dan membangun Indonesia yang damai.
Harapannya, Sulawesi Selatan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam menciptakan masyarakat yang harmonis dan inklusif, di mana setiap individu dapat hidup berdampingan dengan saling menghormati perbedaan.
Lebih dari sekadar pertemuan, acara ini menjadi langkah nyata dalam mempererat persaudaraan lintas agama. Sebab, dalam harmoni, kita menemukan makna sejati dari kebersamaan.