
mediasulsel.id – Maros, 30 Juli 2025 – Warga dua desa di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros segera turun tangan memperbaiki jembatan gantung yang menghubungkan Desa Pakassalo dan Pangkajene. Pasalnya, jembatan yang telah lama menjadi urat nadi aktivitas warga kini mengalami kerusakan serius dan membahayakan keselamatan pengguna.
Jembatan gantung tersebut bukan hanya sekadar jalur penghubung, tetapi menjadi akses utama bagi masyarakat menuju pusat aktivitas ekonomi, pendidikan, dan layanan kesehatan. Alternatif jalan lain melalui jalur poros dinilai tidak efisien karena memutar jauh dan memakan waktu lebih dari dua jam perjalanan.
“Kalau memutar ke jalan poros bisa sampai dua jam lebih. Sedangkan jembatan ini bisa memangkas waktu jadi 15–20 menit saja,” ujar Ramli (42), warga Maros Baru. “Tapi sekarang kondisinya rusak parah. Ban motor saya pernah terperosok di celah kayu jembatan. Malam hari lebih berbahaya karena gelap gulita.”
Menurut warga, kondisi jembatan saat ini sudah tidak layak dilintasi. Banyak bagian lantai papan yang patah, kabel penggantung kendur, dan tidak adanya lampu penerangan di sepanjang jembatan. Kerusakan ini bukan hanya menghambat mobilitas, tetapi juga telah menyebabkan beberapa kecelakaan ringan.
“Masyarakat sudah melaporkan kondisi ini sejak lama, tapi belum ada respons yang memadai. Kami khawatir jika dibiarkan terus, bisa menelan korban jiwa,” tambah Ramli.

Warga mendesak Pemkab Maros untuk segera mengambil langkah konkret dengan memperbaiki struktur jembatan dan memasang lampu penerangan. Mereka menilai pemerintah harus lebih sigap dalam menangani infrastruktur publik, terutama yang menyangkut keselamatan warga.
“Ini soal keselamatan. Kami tidak butuh janji, kami butuh aksi nyata,” tegas salah satu tokoh masyarakat setempat.
Kondisi jembatan gantung Pakassalo menjadi pengingat pentingnya perhatian pemerintah daerah terhadap fasilitas infrastruktur dasar yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Respon cepat dan kebijakan yang tepat sangat dinantikan demi mencegah potensi kerugian lebih besar.