mediasulsel.id – Bogor — Kementerian Agama (Kemenag) resmi mengumumkan 90 nomine yang lolos ke tahap berikutnya dalam ajang Penyuluh Agama Islam Award 2025. Pengumuman ini tertuang dalam surat Ditjen Bimas Islam Nomor: B.613/DT.III.III/HM.01.07/2025 yang diterbitkan pada 15 Juli 2025.
Para nomine dipilih berdasarkan hasil seleksi tahap pertama yang berlangsung pada 3–5 Juli 2025 di Bogor. Seleksi melibatkan penilaian terhadap portofolio, karya tulis ilmiah, dan video penyuluhan para peserta.
Kepala Subdirektorat Bina Penyuluh Agama Islam, Jamaluddin M. Marki, menjelaskan bahwa proses seleksi ini melibatkan tim juri independen dari kalangan akademisi (UI dan UIN Jakarta), peneliti BRIN, serta praktisi IT. Penilaian juga mendapat tanggapan publik dari hampir 20 ribu responden.
“Para nomine diminta mengunggah bahan presentasi (PowerPoint, video, atau dokumen pendukung lainnya) ke tautan resmi panitia paling lambat 31 Juli 2025. Selain itu, mereka juga wajib membawa tiga rangkap hardcopy saat registrasi seleksi tahap II di Jakarta bulan Agustus,” terang Jamal.
Tahun ini, Kemenag menambahkan kategori baru yaitu Anti Korupsi, sehingga total ada sembilan kategori lomba. Ajang ini merupakan bentuk penghargaan negara atas dedikasi para penyuluh agama Islam dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Berikut adalah kategori dan nama-nama penyuluh agama yang masuk dalam 90 besar nomine Penyuluh Agama Islam Award 2025:
1. Kategori Peningkatan Literasi Al-Qur’an
Salmiyah (Sulsel), Hujjatul Balegha (Sumsel), Putri Mizanna (Aceh), Sastra Yunita (Sumbar), Fithriani (Kalsel), Syamsidar (Sumut), Cici Zuhriah Irfan (Sulbar), Rosyid Muhammadi (Jateng), Yulianta (DIY), Anwar Hidayat (Jabar).
2. Pendampingan Kelompok Rentan
Pepi Rosanti (Sumbar), Andi Ariani Hidayat (Sulbar), Suripah (Bengkulu), Arni Madjid (Sulsel), Ainun Zaujah (Sultra), Suhanda (Jabar), Husnur Rosyidah (DIY), Riska Duduti (Gorontalo), Kambali (Jateng), Fery Shofiana (DKI Jakarta).
3. Kesehatan Masyarakat
Nada Aprianti Ayulia (Bengkulu), Khotimatul Husna (DIY), Ahmad Hudaifah (Jatim), Sasmitasen (Kalbar), Fajriatan Noor (Kalsel), Tasripan (Jateng), Agusrimanda (Sumbar), Eneng Nurhayati (Jabar), Agusman (Sulsel), Samiun Kaliky (Maluku).
4. Pemberdayaan Ekonomi Umat
Shofwah Tafasir (Jabar), Nur Samsyah (Kaltara), Yessi Ardilla (Bengkulu), Suharman (Sumbar), Faidus Sa’ad (Jateng), Azzahra M. Tantri (Bali), Rifat Ramadhani (Kalsel), Zuraidah (Kalbar), Yusnawaty Datau (Gorontalo), Marwana (Sultra).
5. Pendampingan Hukum
Mustaqim (Jateng), Febi Haryadi (Bengkulu), Siful Bahri (Bali), Mansyur (Aceh), Isnain (Kalsel), If Habibi (Sumbar), Sofyan Hadi (Jatim), Faik Rahimi (Sumsel), Nurlya Salim (Maluku), Muhammad Aris (Sulsel).
6. Pelestarian Lingkungan
Arif Zamroni (Jatim), Sri Eliyati (Kalbar), Muchamad Arief Mulyadi (Jabar), Muhammad Awaluddin (Jambi), Miftachul Aziz (Jateng), Ahmad Rosihul Ilmi (NTB), Rio Dwinanda (Sumbar), Rusman (Sulsel), Nurfajeri Isnawati (Sultra), Tri Suparliyah (Kalteng).
7. Metode Penyuluhan Baru
Husnul Khotimah (Jatim), Eka Apriyani (Sumsel), Imamul Muttaqin (Sumbar), Syaipullah (Kalsel), Muh Ngirhashon (Jateng), Abdurrahman Al Muhasibi (Lampung), Sakhirin (DIY), Syafri (Sulbar), Muhammad Yusuf (Kepri), Amiruddin (Kalbar).
8. Penguatan Moderasi Beragama
Mc. Mifrohul Hana (Jateng), Nurjannah (Aceh), Mohammad Mas’ud (Jatim), Siti Lailatul Mukarromah (Sulteng), Muhammad Muhlisin (Bali), Ida Fitriana (Bengkulu), Nurhidayat (Sultra), Marlena (Sumbar), Hamdan Nanjar (Sulsel), Sri Sumiyatun (DIY).
9. Anti Korupsi (Kategori Baru)
Anggi Anggraini (Sulsel), Herawati Suyatno Putri (Jateng), Kurnia Pramujiharso (DIY), Ratna Sari (Sumut), Usep Nur Akasah (Jabar), Ihyauddin Jazimi (Gorontalo), Andriani (Jambi), Wahyu Qadri (Aceh), Fatkur Rohman (Bengkulu), Amrullah Pandu Satriawan (Sumsel).
