mediasulsel.id- Makassar- Suasana tenang dan penuh semangat menyelimuti Aula Yustisia Lembaga Pemasyarakatan Militer (Lemasmil) IV Makassar, Rabu (28/5). Di tempat itu, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bontoala menggelar penyuluhan keagamaan bagi para prajurit binaan yang beragama Islam. 28 /05/24
Kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan mental dan spiritual yang dilakukan secara terstruktur dan berkelanjutan. Tema utama yang diangkat kali ini adalah “Tayamum: Rukun dan Syaratnya”, yang sangat relevan dengan kondisi prajurit yang sering bertugas di lapangan dengan keterbatasan akses air.
Sebanyak enam penyuluh dari KUA Bontoala hadir memberikan materi, yaitu Ibu Hernawati, Bapak Muh. Husain, Ibu Hj. Saidah, Bapak Usman, Ibu A., dan Bapak Nisman. Mereka menyampaikan materi secara bergantian dengan pendekatan interaktif dan kontekstual.
Yang menarik, para prajurit binaan tampak sangat antusias. Mereka mencatat poin-poin penting, berdiskusi aktif, bahkan mengajukan pertanyaan spesifik tentang praktik tayamum saat bertugas di medan yang sulit.
“Saya baru paham ternyata tayamum ada aturannya yang harus ditaati. Ini sangat bermanfaat buat kami yang kadang tidak menemukan air saat perjalanan atau latihan di alam,” ujar salah satu peserta berinisial R usai sesi penyuluhan.
Kerja sama antara Lemasmil IV Makassar dan KUA Bontoala ini dinilai sebagai langkah strategis dalam membangun karakter prajurit yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga kokoh secara moral dan spiritual.
Dengan pemahaman keagamaan yang benar, diharapkan para prajurit dapat menjalani hidup yang lebih tertib, bersih, dan tetap dalam jalur ibadah kepada Allah SWT di manapun mereka berada.
