mediasulsel.id – Makassar, — Dalam upaya membentuk karakter religius dan menjauhkan anak-anak dari pengaruh negatif, SDN Inpres Bertingkat Layang terus menggalakkan kegiatan ekstrakurikuler rutin bertema “Pengenalan Ibadah Sejak Dini dan Bahaya Narkoba”. Kegiatan yang dilaksanakan setiap hari Jumat ini menjadi bagian dari program pembinaan karakter siswa secara berkelanjutan.
Berlokasi di Jalan Tinumbu, Makassar, kegiatan ini disambut antusias oleh peserta didik dan mendapat apresiasi dari para orang tua murid. Salah satu pilar utama dalam kegiatan ini adalah hafalan surah-surah pendek, yang dibimbing langsung oleh para guru kelas. Tujuannya adalah menanamkan nilai-nilai ibadah secara konsisten sejak usia dini.
Kepala SDN Inpres Bertingkat Layang, Muhammad Saleh, menegaskan bahwa pembinaan spiritual dan mental anak perlu ditanamkan sejak sekolah dasar sebagai benteng dari pengaruh buruk, khususnya narkoba.
“Kami ingin anak-anak memiliki pondasi agama yang kuat. Karena itu, sejak dini mereka sudah kami biasakan dengan hafalan surah-surah pendek dan pemahaman bahaya narkoba. Harapannya, mereka tumbuh menjadi generasi yang berakhlak dan terhindar dari pergaulan negatif,” ujarnya saat diwawancarai di ruang kerjanya.18 Juli 2025
Muhammad Saleh juga menekankan pentingnya peran semua pihak, baik guru maupun orang tua, dalam menjaga anak-anak dari ancaman narkotika dan membangun lingkungan belajar yang sehat serta bernilai religius.
Kegiatan ini pun mendapat sambutan positif dari para wali murid. Salah satu orang tua siswa, mengaku senang dengan program yang dijalankan oleh pihak sekolah.
“Saya sangat bersyukur anak saya bisa ikut kegiatan ini. Hafalan surah-surah pendeknya sudah mulai lancar, dan dia juga jadi lebih sadar pentingnya menjauhi hal-hal berbahaya seperti narkoba. Ini program yang sangat baik dan harus terus dilanjutkan,” ungkapnya.
Dengan program ini, SDN Inpres Bertingkat Layang tidak hanya mencetak siswa cerdas secara akademik, tetapi juga membangun generasi yang kuat secara spiritual dan mampu menolak segala bentuk penyimpangan sosial