Mahasiswa UKM KPI Unhas Tunjukkan Kepedulian Nyata, Ubah Limbah Jadi Inovasi Ekonomi Desa

oleh -9 Dilihat
oleh
UKM KPI Unhas
Mahasiswa UKM KPI Unhas saat membimbing warga Desa Mattabulu membuat lilin aromaterapi dari limbah madu (patti), Kamis (24/07/25).

mediasulsel.id – SOPPENG – Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali membuktikan peran aktifnya sebagai agen perubahan. Melalui Unit Kegiatan Mahasiswa Keilmuan dan Penalaran Ilmiah (UKM KPI), mereka sukses menghadirkan inovasi berbasis riset dan kepedulian sosial di Desa Mattabulu, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Kamis (24/07/25).

Lewat program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dan Mahasiswa Unhas Berkarya (MAHAKARYA), Tim Sipatokkong dan Tim Mappadeceng UKM KPI menggelar pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari limbah madu (patti) dan inovasi kuliner berupa dodol pangi. Kedua inovasi ini merupakan hasil riset mahasiswa yang diolah menjadi solusi nyata untuk meningkatkan ekonomi warga desa.

“Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa tidak hanya aktif di kampus, tapi juga hadir langsung di masyarakat dengan solusi berbasis ilmu pengetahuan,” tegas Nurul Dwi Peratiwi, Ketua Umum UKM KPI Unhas.

Ia menjelaskan, lilin aromaterapi yang dikembangkan berbahan dasar patti, limbah dari produksi madu hutan yang sebelumnya terbuang sia-sia. Selain mengurangi limbah, inovasi ini menciptakan potensi ekonomi baru bagi warga, terutama pelaku UMKM lokal.

Tak hanya berhenti pada inovasi produk, mahasiswa juga membekali warga dengan pelatihan pemasaran digital, teknik pengemasan menarik, dan strategi branding agar produk desa dapat bersaing di pasar luas.

Pelatihan ini disambut antusias warga. Ansari, pelaku UMKM madu hutan setempat, mengaku baru menyadari bahwa limbah patti memiliki nilai ekonomi tinggi.

“Sebelumnya kami buang begitu saja. Sekarang saya belajar membuat lilin aromaterapi dan cara memasarkannya lewat media sosial. Sangat bermanfaat,” katanya.

Dukungan juga datang dari Penjabat Kepala Dusun TeppoE, Arinal, yang menyebut pelatihan ini membuka wawasan baru warga dalam mengolah potensi lokal.

“Mahasiswa UKM KPI Unhas hadir bukan hanya mengajar, tapi menginspirasi. Mereka membuat kami berpikir ulang tentang potensi yang selama ini terabaikan,” ucapnya.

Kegiatan ini memperkuat citra mahasiswa Unhas, khususnya UKM KPI, sebagai kelompok intelektual muda yang mampu mengintegrasikan keilmuan, inovasi, dan pengabdian sosial. Melalui pendekatan partisipatif dan solusi aplikatif, mereka membuktikan bahwa kehadiran mahasiswa di desa bukan sekadar program, tetapi langkah nyata menuju kemandirian masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.