
mediasulsel.id – Makassar, 23 Agustus 2025 – Seorang mahasiswa Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI) Makassar menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK). Insiden ini memicu kecaman keras dari Dewan Perwakilan Mahasiswa (DEPERMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UPRI, terutama karena disebut-sebut ada dugaan keterlibatan salah satu oknum security kampus berinisial S.
Ketua Umum DEPERMA FEB UPRI, Aslan Octari, menegaskan bahwa kampus seharusnya menjadi ruang yang aman dan bebas dari praktik kekerasan.
“Kami mengecam keras tindakan tidak beradab ini. Kampus adalah rumah intelektual, tempat menanamkan nilai kemanusiaan dan membangun peradaban, bukan tempat aksi premanisme,” ujarnya, Sabtu (23/8).
Laporan Polisi & Sorotan pada Oknum Internal
Aslan mengungkapkan bahwa pihaknya telah melaporkan kasus pengeroyokan tersebut ke Polsek Manggala. Ia menambahkan, bukti awal yang dimiliki mahasiswa menguatkan dugaan adanya keterlibatan oknum internal kampus dalam peristiwa itu.
“Laporan resmi sudah kami sampaikan ke Polsek Manggala. Kami minta kasus ini diproses secara hukum, termasuk dugaan keterlibatan security kampus,” tegasnya.
Tuntutan Mahasiswa
Mahasiswa UPRI berharap insiden ini menjadi momentum bagi pihak kampus untuk mengambil langkah tegas, transparan, dan adil. Mereka menuntut agar pelaku segera ditindak, sehingga tercipta lingkungan akademik yang aman, kondusif, dan sesuai dengan tujuan pendidikan tinggi.