Makassar, 24 Juli 2025 — Sebanyak 858 siswa tingkat SMP di Kota Makassar tercatat belum tertampung di sekolah negeri. Fakta ini terungkap dalam pertemuan antara Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin (Appi) dan Komisi D DPRD Kota Makassar di Balai Kota, Kamis (24/7/2025), yang membahas evaluasi Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
Ringkasnya
-
858 siswa belum tertampung di sekolah negeri.
-
DPRD dorong opsi regrouping dan pembangunan sekolah baru.
-
Sekolah swasta disiapkan sebagai mitra dengan subsidi biaya.
-
Pemkot menambah bus sekolah gratis dan mengoptimalkan kuota sekolah non-favorit.
Latar & Kondisi Terkini
Kepala Dinas Pendidikan Makassar Achi Soleman menjelaskan sejumlah sekolah negeri favorit di kawasan padat penduduk, seperti SMPN 1, 3, 8, 13, 23, 24, dan 33, telah penuh. Namun, kuota di sekolah lain masih tersedia.
“Hari ini ada 858 siswa SMP belum tertampung. Sekolah favorit memang penuh, tetapi di wilayah lain kuota masih ada,” kata Achi.
Dorongan DPRD: Regrouping & Sekolah Baru
Ketua Komisi D DPRD Makassar Ari Ashari Ilham menilai keterbatasan daya tampung merupakan masalah tahunan. Ia mengusulkan regrouping SMP dan pembangunan sekolah baru di kawasan padat serta wilayah pinggiran sebagai solusi menengah–panjang.
“SPMB bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan cermin keadilan akses pendidikan. Kita harus pikirkan solusi jangka panjang,” tegas Ari.
DPRD juga mendorong kemitraan dengan sekolah swasta melalui skema subsidi agar tidak memberatkan orang tua siswa.
Akses: Bus Sekolah Gratis
Ari mendukung penguatan layanan bus sekolah gratis yang disiapkan Pemkot, terutama untuk wilayah dengan keterbatasan akses sekolah negeri seperti Mamajang, Mariso, dan Tamalate.
“Kami harap anggaran bus sekolah dapat ditambah sehingga armada lebih banyak menjangkau wilayah sulit,” ujarnya.
Respons Wali Kota: Pemerataan Kuota & Zonasi
Wali Kota Munafri Arifuddin menegaskan komitmen agar seluruh anak mendapatkan hak pendidikan. Pemerintah akan memaksimalkan sekolah