SD Negeri Maradekaya 2 Kekurangan Ruang Kelas, Kepsek : Siswa Terpaksa Belajar Siang Hari

oleh -29 Dilihat
oleh
Screenshot 2025 07 17 103228
UPT SPF SDN Maradekaya 2 .Drs. Sudin, S, Pd/IST

mediasulsel.id – UPT SPF SD Negeri Maradekaya 2 — Kepala Sekolah UPT SPF SD Negeri Maradekaya 2, Drs. Sudin, S.Pd menyampaikan harapan besarnya kepada pemerintah untuk segera melakukan penambahan dan renovasi ruang kelas di sekolah yang dipimpinnya. Kondisi saat ini memaksa ratusan siswa, khususnya dari kelas tinggi (kelas IV, V, dan VI), harus menjalani proses belajar pada siang hari akibat keterbatasan jumlah ruang belajar.

“Kami memiliki sekitar 200 siswa, tetapi ruang kelas yang tersedia tidak mencukupi. Karena itu, sebagian siswa terpaksa masuk siang. Ini sangat berdampak pada efektivitas pembelajaran,” ungkap Drs. Sudin, Rabu (17/7/2025).

Kondisi ruang kelas di SDN Maradekaya 2 yang hanya berukuran 3×8 meter. Ukuran sempit membuat proses belajar menjadi kurang nyaman bagi siswa dan guru.

Tak hanya dari sisi jumlah, standar ukuran ruang kelas juga menjadi perhatian serius. Saat ini, beberapa ruangan hanya berukuran 3 x 8 meter, jauh dari standar ideal. Ukuran yang sempit membuat ruangan menjadi pengap dan panas, yang secara langsung mengganggu konsentrasi siswa dan guru dalam proses belajar mengajar.

“Anak-anak mudah lelah, guru juga tidak bisa maksimal. Kondisi seperti ini tidak seharusnya terjadi di tengah semangat memajukan dunia pendidikan,” tambahnya.

Kondisi ruang kelas SDN Maradekaya 2. Atap bocor dan dinding dipenuhi jamur, menjadikan suasana belajar kurang nyaman dan berisiko bagi kesehatan siswa.

Pihak sekolah mengaku telah beberapa kali mengajukan permohonan ke dinas terkait, namun hingga kini belum ada realisasi pembangunan fisik sejak November 2020. Drs. Sudin pun berharap pemerintah segera memberikan perhatian nyata dengan melakukan renovasi serta perluasan ruang belajar, agar seluruh siswa dapat mengikuti pelajaran di pagi hari sebagaimana mestinya.

“Kalau masuk siang, tentu kualitas belajar tidak bisa maksimal. Mental anak-anak juga bisa terganggu. Kami hanya ingin mereka mendapatkan hak belajar yang layak,” ujarnya penuh harap.

Meski di tengah keterbatasan, UPT SPF SD Negeri Maradekaya 2 tetap berkomitmen menjalankan berbagai program pendidikan. Salah satunya adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini telah berjalan, serta kegiatan ekstrakurikuler seperti karate dan pramuka yang terus didorong sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.

“Kami tidak berhenti berikhtiar. Tapi tanpa dukungan sarana dan prasarana yang layak, kami khawatir akan tertinggal jauh,” pungkasnya.