mediasulsel.id – Pihak Yayasan Reformasi Makassar akhirnya angkat bicara menyusul pemberitaan yang menyebutkan adanya ketimpangan antara data resmi dan kondisi lapangan di SMK Reformasi Makassar. Klarifikasi disampaikan langsung oleh jajaran pengelola sekolah, mulai dari operator data hingga ketua yayasan.
Ridwan, operator data SMK Reformasi, menegaskan bahwa semua data yang tercatat di sistem Dapodik (Data Pokok Pendidikan) telah diverifikasi dan sesuai dengan kondisi aktual.
“Data yang ada di Dapodik adalah data resmi yang sudah melalui proses input dan verifikasi. Tidak ada manipulasi data. Semua sesuai dengan siswa yang terdaftar,” jelas Ridwan.
Sementara itu, bendahara yayasan juga membenarkan bahwa jumlah siswa yang tercatat memang sesuai data Dapodik. Namun ia mengakui, kehadiran siswa kadang tidak maksimal karena kendala transportasi.
“Banyak siswa kami berasal dari keluarga kurang mampu. Jadi kadang mereka kesulitan datang ke sekolah secara rutin. Karena itu, kami dari pihak sekolah sering menyewa mobil pete-pete agar mereka bisa hadir dan mengikuti pelajaran dengan baik,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Yayasan Reformasi, Sri Wahyuni, SE. Ia menekankan bahwa pihak yayasan terus berupaya memberikan pelayanan pendidikan terbaik, terutama bagi siswa dari kalangan prasejahtera.
“Rata-rata siswa kami memang berasal dari keluarga tidak mampu. Maka kami berinisiatif membantu mereka dengan transportasi agar bisa tetap mengikuti pembelajaran. Kami juga secara aktif meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk melalui kegiatan ekstrakurikuler, pelatihan literasi digital, dan pengembangan kompetensi lainnya,” ungkap Sri Wahyuni.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa SMK Reformasi Makassar terus berkomitmen mencetak lulusan yang kompeten dan berdaya saing. Berbagai program peningkatan mutu pendidikan telah dijalankan, termasuk penguatan karakter, bimbingan vokasi, dan penguatan kerja sama industri.
“Kami terbuka terhadap evaluasi dan pembinaan. Tapi penting juga untuk menyampaikan fakta utuh, bahwa sekolah ini berdiri bukan untuk mencari keuntungan, melainkan untuk membantu anak-anak yang ingin sekolah tapi punya keterbatasan,” pungkasnya.
Dengan klarifikasi ini, pihak yayasan berharap masyarakat dapat melihat secara proporsional tantangan dan upaya nyata yang telah dilakukan SMK Reformasi Makassar dalam mencerdaskan generasi muda, khususnya dari keluarga kurang mampu.
