SPMB Online Macet, Disdik Pastikan Tidak Ada Jalur Calo!

oleh -7 Dilihat
oleh
kepala dinas pendidikan disdik makassar achi soleman 1751280128896 169
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar, Achi Soleman. (Muh. Siddiq Sholeh Sandi/ist

mediasulsel.id -Makassar — Dinas Pendidikan Kota Makassar mengambil langkah cepat menyusul keluhan warga terkait sulitnya mengakses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025. Lonjakan pendaftar yang mengakses portal secara bersamaan menyebabkan sistem sempat mengalami gangguan teknis.

Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Achi Soleman, menyampaikan bahwa pihaknya tengah berupaya penuh untuk mengatasi kendala ini. Salah satu solusi yang diambil adalah memperpanjang masa pendaftaran jalur domisili untuk jenjang SD dan SMP.

“Perpanjangan ini bertujuan agar semua calon siswa tetap memiliki kesempatan yang sama untuk mendaftar, tanpa terhambat kendala teknis,” jelas Achi, Senin (30/6/2025).

Menurut Achi, permasalahan tidak hanya berasal dari sisi teknis, tetapi juga karena tingginya traffic pengunjung portal yang menyebabkan sistem menjadi lambat. Meski demikian, sistem tetap berjalan dan pihaknya terus memantau stabilitasnya dalam 1–2 hari ke depan.

“Kalau masih sulit diakses, kita siap perpanjang sampai 4 Juli,” tambahnya.

Pendaftaran daring dibuka selama 24 jam, namun verifikasi dokumen dilakukan pada jam kerja, yakni pukul 08.00–16.00 oleh operator sekolah. Dinas Pendidikan juga bekerja sama dengan Diskominfo untuk mengantisipasi lonjakan pengguna melalui peningkatan kapasitas server.

Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 3 Tahun 2025, jalur penerimaan siswa untuk SD terdiri atas domisili, afirmasi, dan mutasi. Sementara jenjang SMP mencakup domisili, afirmasi, mutasi, dan prestasi. Jalur domisili sendiri dialokasikan untuk 14.814 peserta.

Guna memudahkan masyarakat, Disdik Makassar menyediakan tiga layanan bantuan: link pengaduan daring, helpdesk operator sekolah, serta barcode layanan yang terpasang di sekolah-sekolah dan kantor dinas.

“Silakan masyarakat gunakan barcode atau datang langsung ke sekolah terdekat jika mengalami kesulitan. Kami siapkan semua alternatif bantuan,” terang Achi.

Ia juga menegaskan bahwa proses penerimaan murid baru dilakukan secara terbuka dan bebas dari praktik percaloan maupun pungutan liar. “Tidak ada jalur belakang. Semua kami lakukan secara transparan,” tegasnya.

Achi menutup dengan menyampaikan bahwa kejadian overload ini menjadi catatan penting untuk evaluasi dan pembenahan ke depan.