Tilep Uang Liputan Media hingga Puluhan Juta , Oknum Wartawan: Luar Biasa Saya Berdarah -darah di Lapangan Mau Dibagi Rata

oleh -360 Dilihat
oleh
IMG 20240619 WA0135

Mediasulsel.id – Miris salah satu oknum wartawan di kota Makassar berinisial RI, tega menilep dana liputan media yang jumlah mencapai puluhan juta rupiah, Rabu (19/06/2024).

Salah satu ahli waris pato bin kopi kepada media ini, mengungkapkan uang tersebut sebetulnya berjumlah Rp 100 juta di peruntukkan uang media yang telah membantu mengangkat pemberitaan kala itu.

” Jadi uang di peruntukkan media yang meliput, dan saya hanya tahu kepada teman-teman semua, kalau Rusdi itu hanya nonton saja apa yang dia urus itu tidak ada dan saya tahunya dia juga orang media, ” terang Anto kepada media di warkop samping Polsek Mamajang.

Dirinya juga menjelaskan bahwa aturan sebenarnya itu adalah 75 juta dengan 2 kali pencairan, akan tetapi Rusdi tetap ngotot dengan jumlah Rp100 juta dengan alasan banyak anak di belakang.

” Jadi dia bilang kasi cukup Rp100 juta saudara, karena banyak anak-anak di belakang. Anak-anak yang dimaksud ialah kita-kita ini semua, karena pada hari itu kita kan ketemu di kantor pos semua”, terang Anto.

Permintaan Rp100 juta kata Anto, akhirnya di realisasikan lantaran kami melihat dari teman-teman media semua sewaktu ketemu di kantor pos, namun Rp100 juta tersebut dirinya potong Rp10 juta karena berhubung pada saat itu dirinya juga membutuhkan.

” Saya bilang iya nggak apa-apa ji, kemudian saya kasih Rp100 juta, pada saat itu, tapi saya pinjam Rp 10 juta karena saya mau pakai juga “, terang Anto.

Lebih lanjut kata Anto, saat uang pencairan pertama diserahkan, Rusdi hanya meminta pembagian untuk rekan media dan bukan dirinya, sehingga jatah untuk dirinya pada saat pencairan kedua di kemudian hari.

” Dia bilang Biar Mi saya di belakang, jadi dia bilang bahwa dia di belakang Pi karena kan perjanjiannya dua kali pencairan jadi dia bilang saya di belakang Pi Biar Mi anak-anak dulu jadi pada saat itu saya kasih ini karena saya hargai rekan-rekan media “, tegas Anto.

Selain itu kata Anto tugas Rusdi sebenarnya hanya sebatas membantu menyampaikan unek-unek ahli waris soal ribut-ribut dan adu argumen adalah kami ahli waris.

” Tugasnya itu hanya menyampaikan unek-unek ahli waris, jadi saya bilang seperti ini kalau cuma begitu jangankan ahli waris saya pun bisa jadi seperti itu dan saya bisa jauh lebih jauh daripada itu tapi kan saya masih hargai dia dan biar bagaimana dia adalah teman kita rekan-rekan media “, terangnya.

Anto juga menyebut meminta kepada Rusdi agar di usahakan saja saya dikasih ketemu dengan salah satu ahli waris yang berseteru dan pada saat itu dirinyalah yang berdebat dan adu argumen dan pada saat itu rusdi hanya nonton saja karena kapasitasnya hanya sebatas saja.

” Saya minta Rusdi harus ketemu dengan saya dan anak-anak media juga terkait dana Rp90 juta tersebut, agar tidak ada di rugikan, saya kira anak-anak sudah dibagikan 10-10 semua tapi kenyataannya kan tidak seperti itu “, terang Anto.

Salah satu ahli waris yang tertua Pato bin kopi Sumakkara yang tak sengaja bertemu di warkop sentral Toddopuli tanggal (18/04/2024) pukul 15:56 mengatakan terkait dana Rp100 juta tersebut telah di berikan kepada Rusdi.

” Kami sudah tidak sejalan lagi sehingga tidak dipakai dalam pengurusan ini banyak berita-berita menurut kami tidak tersampaikan”, terang Sumakkara.

Sementara itu Rusdi dalam Group Whatsapp sebelum keluar beberapa jurnalis yang menuntut haknya di kembalikan, Rusdi mengaku memberikan uang kepada rekan-rekan media 11% dari hasil pengurusannya dan dirinya mengaku berdarah darah dalam pengurusan.

” Sangat luar biasa saya kasi mereka 11% tanpa bekerja. Saya yang bekerja di lapangan hingga berdarah darah baru mau bagi rata “kilahnya.

Sesuai mi saya kasih 11 persen keteman teman dan hak itu juga saya sampaikan di group info Makassar,” tuturnya saat di konfirmasi melalui sambungan telpon pada hari Rabu,(19/06/2024).

Dan bila kita ingin beritakan silahkan,”ungkapnya. (***)