mediasulsel.id – Jakarta, 30 Agustus 2025 – Sebanyak 16 organisasi masyarakat (ormas) Islam menyampaikan seruan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi di tengah situasi bangsa yang penuh dinamika belakangan ini. Seruan tersebut disampaikan usai pertemuan dengan Presiden RI Prabowo Subianto di kediamannya, Hambalang, Bogor, Sabtu (30/8/2025).
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan bahwa para pimpinan ormas Islam sepakat untuk bersama-sama menjaga suasana damai. “Kami bersepakat untuk bahu-membahu mengatasi keadaan serta mengajak masyarakat supaya lebih tenang,” ujar Gus Yahya usai pertemuan.
Pertemuan Bahas Stabilitas Bangsa
Dalam pertemuan itu, hadir berbagai ormas besar seperti Muhammadiyah, NU, Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), hingga Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PII). Diskusi difokuskan pada tantangan kebangsaan serta upaya mencegah terjadinya konflik sosial.
Ketua Umum PII, Nasrullah Larada, menyebut pertemuan dengan Presiden Prabowo sebagai langkah positif untuk memperkuat persatuan. Ia menginstruksikan kader dan aktivis PII agar menahan diri serta tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang berpotensi memecah belah.
“Kita harus menjaga suasana kondusif, segala perbedaan pendapat sebaiknya disalurkan melalui hukum dan konstitusi. Kekerasan, perusakan, atau pembakaran fasilitas umum bukan solusi, justru awal dari kehancuran,” tegas Nasrullah.
Respons atas Kasus Affan Kurniawan
Selain membahas situasi nasional, Nasrullah juga menyinggung insiden yang menewaskan Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang dilindas kendaraan taktis Brimob. Ia menekankan pentingnya proses hukum yang transparan.
“Kami menyampaikan duka cita yang mendalam. PII mendorong aparat hukum bekerja profesional dalam mengusut peristiwa ini agar keadilan benar-benar ditegakkan,” lanjutnya.
Komitmen Ormas Islam
Para pemimpin ormas Islam menegaskan dukungan terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, sekaligus mengajak masyarakat untuk menjaga persaudaraan serta memperkuat dialog. Harapannya, perbedaan pandangan politik maupun sosial dapat diselesaikan secara damai demi Indonesia yang adil dan sejahtera.







