Wakil Wali Kota Makassar Dukung MHQ II se-Sulsel: Santri Penghafal Qur’an Adalah Generasi Emas Bangsa

oleh -7 Dilihat
oleh
4059998d 68c8 40e6 bf83 c2bded311c67 768x576 1
Wakil Wali Kota Makassar Apresiasi Musabaqah Hifdzil Qur’an II Antar Pesantren se-Sulawesi Selatan

mediasulsel.id- MAKASSAR — Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menghadiri sekaligus memberikan sambutan pada ajang Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) II antar pondok pesantren se-Sulawesi Selatan yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Darul Huffadh (IKDH) Cabang Makassar. Kegiatan berlangsung khidmat di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Jumat (18/7/2025).

Dalam sambutannya, Aliyah menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh panitia dan peserta. Menurutnya, MHQ bukan sekadar kompetisi hafalan Al-Qur’an, melainkan juga wadah memperkuat cinta santri terhadap kitab suci dan menanamkan nilai-nilai Qur’ani sejak dini.“Al-Qur’an adalah cahaya dan pedoman hidup. Para penghafalnya adalah penjaga cahaya itu—mereka mulia di sisi Allah SWT,” ucap Aliyah penuh haru.

Ia juga menekankan pentingnya peran santri dalam membentuk peradaban bangsa ke depan. Menurutnya, para peserta MHQ adalah bagian dari generasi emas yang akan menuntun masyarakat ke arah lebih baik, jika menjadikan Al-Qur’an sebagai fondasi hidup.

Aliyah berharap MHQ ini tak berhenti sebagai ajang lomba, tapi juga jadi pemacu semangat untuk terus memperkuat hafalan dan pemahaman terhadap kandungan Al-Qur’an.“Menang atau tidak, kalian semua juara. Kalian memilih jalan mulia. Semoga Allah SWT senantiasa memberi taufik dan hidayah agar kita tetap istiqamah menegakkan syiar Islam,” tutupnya.

Kegiatan ini juga dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Asisten I Pemkot Makassar, Andi Muh Yasir; Kabag Kesra, Mohammad Syarief; Asisten II Pemprov Sulsel, dr. Muh Ichsan Mustari; serta Pimpinan Pondok Pesantren Darul Huffadh, Al Ustaz Sa’ad Said, dan Ketua IKDH Cabang Makassar, Ustaz Rajuddin.

Dalam sambutannya, Ustaz Rajuddin menyebut MHQ II sebagai momentum memperkuat ukhuwah Islamiyah antar pondok pesantren se-Sulsel. Ia berharap kegiatan ini menjadi pemersatu dan penguat peran pesantren sebagai penjaga nilai moral, spiritual, dan warisan keilmuan Islam.“Kegiatan ini bertujuan menyatukan pesantren dan menjadikan nilai-nilai Al-Qur’an lebih terasa dalam kehidupan kita sehari-hari,” ujar Rajuddin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.