Wali Kota Makassar Gandeng UMI Kembangkan Ekosistem Industri dan Wisata Halal

oleh -945 Dilihat
oleh
PRMKOT MAKASSAR
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (tengah), menerima audiensi Kepala UPT Halal Centre Universitas Muslim Indonesia (UMI), Muhammad Nusran (kanan), di Balai Kota Makassar, Selasa (19/8/2025). Pertemuan membahas sinergi penguatan industri dan wisata halal di Makassar. (Dok. Pemkot Makassar)

Makassar – Pemerintah Kota Makassar terus memperkuat komitmen dalam pengembangan industri dan pariwisata halal. Dukungan terbaru datang dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) melalui UPT Halal Centre yang siap bersinergi dengan Pemkot.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menerima langsung audiensi Kepala UPT Halal Centre UMI, Muhammad Nusran, bersama jajaran tim di Balai Kota, Selasa (19/8). Pertemuan ini membahas rencana kolaborasi dalam edukasi sadar halal, pendampingan sertifikasi halal, hingga program penguatan ekosistem halal di Makassar.

Dukungan untuk UMKM dan Edukasi Halal

Nusran menjelaskan, pihaknya selama ini telah mendampingi hampir 600 pelaku usaha untuk memperoleh sertifikasi halal, dengan lebih dari 2.000 produk berhasil tersertifikasi. Ke depan, sinergi bersama Pemkot diharapkan semakin luas, termasuk menyasar pelajar sekolah dasar hingga menengah, komunitas masjid, pesantren, hingga program Duta Halal.

“Kami ingin sinergi ini semakin diperluas bersama Pemkot Makassar. UPT Halal Centre UMI siap fight, mendukung penuh apa yang bisa dikolaborasikan,” kata Nusran.

Pemkot Siap Dorong Edukasi Halal Masuk Sekolah

Menanggapi hal tersebut, Munafri menilai pentingnya sinkronisasi agar program yang digagas bisa lebih maksimal. Ia menyebut Pemkot Makassar siap memberikan dukungan melalui koordinasi dengan dinas terkait.

“Silakan berkoordinasi dengan dinas terkait. Pemerintah kota siap mendukung agar edukasi halal juga bisa masuk ke sekolah-sekolah,” ujarnya.

Tantangan Sertifikasi Halal dan Potensi Wisata

Munafri juga menyoroti tantangan sertifikasi halal, terutama bagi produk berbahan impor yang lebih kompleks dalam penelusuran ingrediensnya. Ia mencontohkan Jepang yang berhasil menempati peringkat pertama indeks halal dunia berkat sistem yang ketat, sementara Indonesia masih berada di urutan keenam.

Meski demikian, ia melihat hal ini sebagai peluang besar. Menurutnya, Makassar memiliki potensi kuat untuk mengembangkan wisata halal. Jika sektor ini berkembang, maka kuliner, penginapan, hingga transportasi halal juga akan ikut terangkat.

“Kalau wisata halal tumbuh, maka seluruh ekosistem pendukungnya akan ikut terangkat. Inilah arah yang perlu kita bangun bersama,” tutur Munafri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.