Wali Kota Munafri Minta Dinas Pariwisata Gagas Event Spektakuler yang Libatkan Warga Kecil

oleh -314 Dilihat
oleh
3c78b173 844c 44c2 9f6e 8f86d938b7db 700x530 1
Photo IST

Makassar — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa setiap program yang dijalankan pemerintah harus memberi dampak nyata dan terukur bagi masyarakat, bukan hanya tampak spektakuler dari luar namun miskin nilai manfaat.

“Saya tidak ingin hanya melihat program yang mengesankan dari luar. Harus jelas dampaknya bagi masyarakat, terutama terhadap perekonomian,” ujar Munafri saat memimpin monitoring dan evaluasi kinerja Dinas Pariwisata Kota Makassar di Balai Kota, Senin (5/5/2025).

Mantan CEO PSM Makassar itu juga menyoroti perlunya perubahan paradigma dalam mendukung kegiatan masyarakat. Ia menolak pendekatan seremoni yang dominan dan mendorong partisipasi publik.

“Pemerintah bukan event organizer. Jika masyarakat punya ide dan semangat berkarya, biarkan mereka berkreasi. Pemerintah tugasnya mendukung, bukan mengambil alih,” tegasnya.

Evaluasi Kawasan Wisata: “Losari Harus Beri Kesan Mendalam”

Munafri menyampaikan kekecewaannya terhadap kondisi ikon wisata kota, Anjungan Pantai Losari, yang menurutnya belum memberikan pengalaman berkesan bagi pengunjung.

“Losari ini jantung Kota Makassar. Tapi apa yang ditemui wisatawan? Penjual kaus kaki tiga sepuluh ribu? Ini harus kita ubah. Harus ada konsep besar yang menampilkan kekhasan kota,” katanya.

Ia menambahkan bahwa ikon seperti kapal Phinisi pun harus disertai dengan rencana pemeliharaan jangka panjang. “Kalau anggarannya tidak mencukupi, mari dibicarakan. Bisa kita alihkan ke dinas lain agar tetap bisa dimanfaatkan,” ujarnya.

Bangun Tanpa Ego Sektoral

Wali Kota juga mengingatkan pentingnya koordinasi lintas sektor antar perangkat daerah. Ia menolak adanya ego sektoral yang kerap menghambat sinergi antarinstansi.

“Keberhasilan satu dinas adalah keberhasilan Pemkot secara keseluruhan. Kita bukan institusi otonom, semua harus berjalan sesuai norma, kaidah, dan peraturan,” tegasnya.

Ia juga meminta agar perhatian pembangunan tidak hanya tertuju pada kawasan elit, melainkan juga menjangkau wilayah yang memiliki potensi, seperti Ujung Tanah dan Jalan Titang yang kaya akan budaya kuliner lokal.

“Saya ingin program yang membumi. Kita semua tahu Losari, tapi apakah sudah memberi kesan baik? Ini yang perlu kita evaluasi,” pungkasnya.

Dinas Pariwisata Dukung Lewat Program Kreatif

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Makassar, M Roem, mengungkapkan beberapa program unggulan yang tengah disiapkan, sejalan dengan visi Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

Di antaranya adalah penciptaan lapangan kerja di sektor industri kreatif, pengembangan Makassar Creative Hub, serta pembangunan pusat wisata budidaya mangrove di pesisir pulau.

Ia juga menekankan pentingnya optimalisasi pendapatan dari sektor pariwisata, tak hanya dari retribusi Losari, tetapi juga pajak hotel, restoran, dan hiburan yang akan dikoordinasikan bersama Bapenda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.