Air di Bendungan Bili-Bili Gowa Mulai Surut Setelah Mengalami Kenaikan Akibat Curah Hujan Tinggi

oleh -20 Dilihat
oleh
Foto PU SDA Pompengan Jeneberang Bendungan Bili Bili Gowa
Foto PU SDA Pompengan Jeneberang Bendungan Bili Bili Gowa (doc ist)

mediasulsel.id — Curah hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Gowa, dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan kenaikan debit air yang signifikan di Bendungan Bili-Bili. Namun, setelah mengalami peningkatan yang cukup drastis, kondisi air di bendungan mulai berangsur surut.

Sejak 6 Februari 2025, pemantauan menunjukkan adanya fluktuasi tinggi muka air akibat curah hujan lebat. Intensitas hujan mencapai 124 mm pada 8 Februari 2025 dan meningkat tajam menjadi 339 mm pada 9 hingga 11 Februari 2025. Hal ini menyebabkan lonjakan inflow ke bendungan.

Pada 11 Februari 2025 pukul 13.45 WITA, tinggi muka air Bendungan Bili-Bili tercatat mencapai 99,77 mdpl, melampaui batas normal yang seharusnya berada di 99,50 mdpl. Batas elevasi waspada sendiri berada pada 101,70 mdpl dengan kapasitas air sekitar 277,18 juta meter kubik. Jika ketinggian air terus meningkat hingga 102,60 mdpl, statusnya akan naik menjadi siaga, dan mencapai awas di level 103,30 mdpl.

Langkah Mitigasi: Pembukaan Pintu Pelimpah

Guna mengendalikan ketinggian air, pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang segera mengambil langkah dengan membuka pintu pelimpah bendungan. Debit air yang dilepaskan ke sungai diperkirakan mencapai 475,22 m³/detik, sementara Sungai Jenelata yang menjadi sumber tambahan aliran air mencatat kenaikan debit hampir 1.000 m³/detik.

Kepala BBWS Pompengan Jeneberang, Suryadarma Hasyim, menyampaikan bahwa upaya ini bertujuan untuk mengembalikan elevasi air ke batas normal 99,50 mdpl. Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas di sekitar hilir bendungan, termasuk penyeberangan, penambangan, dan memancing, demi menghindari risiko arus deras.

Kondisi Terkini dan Pengawasan Intensif

Dalam rilis resmi yang dikeluarkan BBWS Pompengan Jeneberang pada 11 Februari 2025 pukul 23.00 WITA, pemantauan menunjukkan bahwa intensitas hujan tinggi di wilayah hulu Sungai Jenelata masih berlangsung. Tercatat curah hujan di kawasan ini mencapai 139 mm hanya dalam waktu tiga jam.

Selain membuka pintu pelimpah, pihak BBWS bekerja sama dengan instansi terkait, termasuk BPBD Sulawesi Selatan dan pemerintah daerah, untuk melakukan pengawasan ketat terhadap situasi bendungan dan dampak yang mungkin timbul di wilayah hilir. Tim gabungan terus memantau kondisi secara berkala guna memastikan keselamatan warga.

Dampak di Wilayah Sekitar

Peningkatan debit air di Bendungan Bili-Bili berdampak pada daerah sekitar, terutama Sungai Jeneberang yang menerima limpasan air dalam jumlah besar. Beberapa akses jalan terdampak akibat meluapnya air sungai, sementara warga di beberapa titik mulai mengungsi ke tempat lebih aman.

Sejumlah warga mengungkapkan kekhawatiran mereka jika kondisi ini terus berlanjut. Beberapa kendaraan telah diungsikan ke tempat lebih tinggi sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan banjir lebih lanjut.

Kesadaran Masyarakat dan Langkah Pencegahan

BBWS Pompengan Jeneberang menekankan pentingnya kerja sama antara masyarakat dan pemerintah dalam menjaga kondisi lingkungan serta mencegah dampak lebih besar akibat curah hujan ekstrem. Mereka juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi dan tetap mengikuti arahan resmi dari pihak berwenang.

Meskipun kondisi di Bendungan Bili-Bili masih dalam status siaga, upaya mitigasi yang dilakukan menunjukkan hasil yang positif. Air mulai berangsur surut, memberikan harapan bahwa potensi bencana dapat diminimalisir jika pengelolaan volume air terus dilakukan secara optimal.

Pemerintah bersama instansi terkait akan terus melakukan pemantauan guna memastikan keselamatan warga serta kelancaran pemulihan pasca kejadian. Koordinasi yang baik antara pihak berwenang, masyarakat, dan tim penyelamat menjadi faktor kunci dalam menghadapi potensi bencana ke depan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.