mediasulsel.id — Makassar – Sebuah video razia yang melibatkan Satpol PP dan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar viral di media sosial. Dalam video berdurasi 57 detik itu, sejumlah petugas tampak menangkap anak jalanan (anjal) di kawasan Jalan Arief Rate, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, pada Selasa malam (15/7/2025).
Video tersebut menunjukkan suasana ricuh. Terdengar tangisan anak, teriakan warga, serta permintaan agar petugas menunjukkan surat tugas. Hal ini kemudian menimbulkan dugaan adanya kekerasan yang dilakukan oleh petugas saat menjalankan razia.
Menanggapi hal ini, Komandan Regu Satpol PP BKO Dinsos Makassar, Jack, membantah adanya tindakan penganiayaan terhadap anak jalanan. Ia menjelaskan bahwa kekisruhan terjadi karena adanya upaya perlawanan dari warga sekitar, termasuk orang tua anak yang terjaring razia.
“Tidak ada penganiayaan. Suasana memang memanas karena beberapa warga, termasuk orang tua anak, ikut campur dan memprovokasi petugas,” jelas Jack.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa razia terhadap anak jalanan sering kali mendapat penolakan dari masyarakat. Situasi seperti ini kerap dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk menyebarkan narasi negatif di media sosial.
Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Makassar, Zuhur, turut memberikan klarifikasi. Menurutnya, razia dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Anak-anak yang terjaring sempat berusaha melarikan diri namun akhirnya diamankan dengan pendekatan persuasif.
“Kami pastikan penanganannya dilakukan secara baik. Tidak ada tindakan kasar,” ungkap Zuhur.
Ia juga menyebut bahwa ketegangan meningkat karena salah satu orang tua anak yang terjaring ikut merekam kejadian dan memprovokasi suasana.
Pihak Dinsos Makassar menegaskan bahwa kegiatan razia ini bertujuan untuk menyelamatkan anak-anak dari jalanan dan memberikan pembinaan di tempat penampungan sementara yang telah disediakan. (*)
