mediasulse.id – Makassar,— Puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat BTP menggelar aksi unjuk rasa di depan SMAN 21 Makassar pada Senin siang (14/7/2025). Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 yang dinilai tidak transparan. 14 Juli 2025
Massa aksi menyuarakan kekecewaan terhadap mekanisme penerimaan siswa yang dianggap merugikan masyarakat sekitar sekolah. Dalam orasinya, mereka menyoroti perubahan mendadak pada jumlah siswa per kelas yang diterima, dari sebelumnya 40 menjadi 36 orang.
“Kekecewaan kami juga bertambah karena keputusan Dinas Pendidikan Sulsel yang tiba-tiba mengubah jumlah siswa per kelas. Akibatnya, banyak anak kehilangan kesempatan untuk mengakses pendidikan yang seharusnya menjadi tanggung jawab negara,” ungkap Andi Rahmat Saleh, Jenderal Lapangan aksi.
Dalam pernyataan sikapnya, mereka mendesak agar:
Panitia SPMB dan kepala sekolah mempertanggungjawabkan sosialisasi terkait rombongan belajar,
Pihak sekolah memberikan transparansi penuh dalam proses penerimaan siswa baru,
Menanggapi aksi tersebut, Kepala SMAN 21 Makassar, Andi Ernawati menjelaskan bahwa perubahan jumlah rombongan belajar berasal dari petunjuk teknis (juknis) baru yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Sulsel melalui Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPM).
“Sudah tiga kali kami melakukan sosialisasi, termasuk lewat media sosial. Namun, juknis dari Disdik Sulsel berubah, dan kami pun menyesuaikan. Keputusan ini bukan murni dari sekolah,” jelasnya dalam pertemuan bersama perwakilan massa.
Ia juga mengajak para orang tua siswa dan masyarakat untuk bersama-sama mendatangi kantor Dinas Pendidikan Sulsel agar mendapatkan penjelasan langsung dari pihak terkait.
Setelah menyampaikan aspirasi di sekolah, massa kemudian melanjutkan aksi protes mereka ke Kantor Dinas Pendidikan Sulsel untuk menuntut kejelasan lebih lanjut atas kebijakan SPMB yang dinilai tidak adil dan merugikan warga sekitar SMAN 21 Makassar