mediasulsel.id – Jakarta – Ratusan pengemudi ojek online menggelar aksi protes di depan Markas Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025). Mereka menuntut polisi transparan mengusut kematian Affan Kurniawan (21), pengemudi ojol yang tewas setelah dilindas kendaraan taktis Brimob saat demonstrasi pada Kamis malam.
Presiden Prabowo Subianto ikut merespons. Ia menegaskan tidak akan ada toleransi bila ditemukan pelanggaran hukum.
“Jika terbukti ada tindakan di luar aturan, pelakunya akan dikenakan sanksi sekeras-kerasnya sesuai hukum,” kata Prabowo melalui video resmi yang disiarkan Sekretariat Presiden.
Desakan Massa: “Adili Pelaku!”
Dalam orasinya, massa ojol menegaskan tidak bisa menerima peristiwa tersebut.
“Jangan sampai dibiarkan, hukum harus ditegakkan setimpal,” kata Galuh (42), salah satu pengemudi ojol.
Menurutnya, polisi seharusnya menjaga keamanan masyarakat, bukan justru menimbulkan korban jiwa.
Perwakilan Brimob sempat menemui massa. Mereka meminta maaf dan menegaskan insiden tersebut tidak disengaja. Polisi juga memastikan tujuh anggota Brimob yang diduga terlibat sudah diamankan untuk pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
Aksi Memanas di Depan Mako Brimob
Situasi sempat mereda setelah dialog, namun kembali memanas menjelang sore. Massa mencoba menerobos barikade, menurunkan papan plang Brimob, dan menyalakan petasan sebagai bentuk protes.
“Jangan sampai aparat jadi alat penindas rakyatnya sendiri,” teriak Sudarmanto (40), pengemudi ojol lain.
Sekitar pukul 15.00 WIB, polisi melepaskan tembakan gas air mata dari dalam Mako Brimob. Massa pun kocar-kacir, sebagian mengalami sesak napas akibat terpapar gas.