mediasulsel.id – Pemerintah Kota Makassar bersama masyarakat pesisir menggelar Maulid Akbar Pesisir Makassar 1447 H/2025 di Dermaga Pelabuhan Paotere, Kamis (25/9). Ribuan warga memadati area sejak sore, bershalawat dan berdoa dalam suasana khidmat di tengah debur ombak.
Acara dihadiri jajaran Forkopimda dan unsur pemkot, antara lain Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham, Ketua TP PKK Melinda Aksa, Kapolrestabes Kombes Pol Arya Perdana, Dandim 1408/Makassar Letkol Inf Franki Susanto, Sekda Kota Makassar, Wakil Ketua DPRD Makassar Andi Suharmika, serta mantan Wali Kota Ilham Arief Sirajuddin. Puncak peringatan diisi tausiah Ustaz Das’ad Latif.

Wali Kota Munafri Arifuddin (Appi) menegaskan Maulid Akbar Pesisir akan dijadikan agenda tahunan pemkot dan terbuka bagi seluruh warga, bukan hanya masyarakat pesisir.
“Saya berharap panitia menghadirkan kembali acara ini tahun depan, lebih meriah dan lebih besar,” kata Munafri. Ia juga mengajak jemaah mendoakan Makassar agar tetap aman dan tertib. “Kekompakan, ketertiban, dan keamanan masyarakat harus menjadi prioritas,” ujarnya.
Munafri menyebut lokasi Paotere dipilih untuk menghadirkan nuansa berbeda sekaligus menunjukkan kedekatan pemerintah dengan komunitas nelayan. “Banyak kepala keluarga mencari nafkah di sini, menghidupi anak dan istrinya. Kita ingin merasakan semangat perjuangan saudara-saudara kita,” kata Appi.
Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham menilai Maulid Akbar Pesisir merupakan tradisi keagamaan yang sarat nilai kebersamaan dan perlu dilestarikan.
“Selain wujud cinta kepada Rasulullah SAW, kegiatan ini memperlihatkan semangat gotong royong masyarakat Makassar,” ujar Aliyah. Ia mengingatkan tradisi ini punya sejarah panjang dan pernah digelar pada masa Wali Kota 2004–2014, Ilham Arief Sirajuddin.
Lampu kapal nelayan yang berkilau dan lantunan shalawat membuat peringatan Maulid kian semarak hingga malam. Dalam ceramahnya, Ustaz Das’ad menekankan pentingnya menumbuhkan persaudaraan, kepedulian sosial, serta menjaga harmoni di tengah keberagaman masyarakat pesisir.
Pemkot Makassar menyebut gelaran ini menjadi bukti sinergi pemerintah dan warga dalam merawat tradisi keagamaan sekaligus mengangkat identitas pesisir sebagai wajah penting kota.