mediasulsel.id – Makassar – Rapat pencocokan piutang dalam perkara pailit PT AERO MULTI KARYA kembali berlangsung panas di Pengadilan Negeri Makassar, Rabu (20/8/2025). Sejumlah kreditur mendesak kepastian hak mereka yang hingga kini belum terselesaikan oleh pihak debitur.
Alexander, kuasa hukum kreditur Zaid Abdullah Amiruddin Tasif, menyoroti munculnya wacana pergantian kurator dan hakim pengawas saat proses hampir rampung. Ia menilai hal itu janggal.
“Ketika rapat pencocokan piutang sudah di penghujung, justru muncul wacana pergantian kurator dan hakim pengawas. Ini bisa mengindikasikan adanya konspirasi,” tegas Alexander.
Sementara itu, Zaid yang juga perwakilan warga korban Aerohome Estate, mengungkapkan kekecewaannya karena telah membayar penuh pembelian rumah sejak lama, namun hingga kini tidak ada pembangunan.
“Kami sudah lakukan pembayaran rumah secara cash, tapi sampai hari ini tidak ada pembangunan. Sudah berjalan empat tahun, makanya kami menempuh jalur hukum untuk mencari keadilan,” ujarnya.
Zaid menambahkan, jumlah korban cukup banyak dan kondisi ini sudah berlangsung lebih dari sepuluh bulan sejak kasus mencuat. Ia bahkan mengungkap sebagian warga hanya memiliki rumah tanpa alas hak, sedangkan sebagian sertifikat rumah justru digadaikan ke pihak ketiga.
Kasus ini menyeret ratusan warga pembeli unit perumahan elite Aerohome Estate di Kecamatan Biringkanaya, Makassar. Tercatat sedikitnya 135 rumah belum diserahkan meski pembeli telah menyetor dana signifikan.
Sebelumnya, PT AERO MULTI KARYA, Resmi dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Makassar pada Senin (21/7/2025) melalui perkara No. 2/Pdt.Sus-PKPU/2025/PN Niaga Mks. Kurator menyebut masih menunggu dokumen aset perusahaan untuk menentukan jumlah aset yang dapat digunakan sebagai dasar ganti rugi kepada kreditur.
