Ratusan Siswa SMAN 17 Makassar Terancam Tak Bisa Ikut SNBP 2025

oleh -218 Dilihat
oleh
Foto ratusan siswa dan orang tua siswa protes akibat gagal SNBP 2025
Foto ratusan siswa dan orang tua siswa protes akibat gagal SNBP 2025 (doc ist).

mediasulsel.id — Ratusan siswa dari SMAN 17 Makassar terancam tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2025 akibat keterlambatan dalam pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Kasus serupa juga dialami oleh 178 sekolah lain di Sulawesi Selatan, menimbulkan kekhawatiran di kalangan siswa, orang tua, dan pihak sekolah.

Masalah Pengunggahan Data Siswa

Kepala SMAN 17 Makassar, Abu Hanafi, menjelaskan bahwa kendala utama berasal dari keterlambatan operator sekolah dalam mengunggah nilai siswa ke sistem. Proses finalisasi data dalam PDSS melibatkan empat tahapan, yaitu:

  1. Registrasi sekolah
  2. Pengiriman data siswa yang memenuhi syarat
  3. Pengambilan nilai rapor dari semester 1 hingga 5
  4. Finalisasi unggahan data ke PDSS

Meskipun sekolah telah mengumpulkan data akademik siswa sesuai ketentuan, sistem PDSS sudah ditutup ketika mereka hendak mengunggahnya. Batas akhir pengisian berakhir pada 31 Januari 2025 pukul 15.00 WIT.

“Kami telah berusaha meminta tambahan waktu dengan menghubungi panitia Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) melalui email, tetapi akses tetap tidak diberikan,” ungkap Abu Hanafi pada Rabu (5/2/2025).

Respons Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Iqbal Andi Nadjamuddin, menyatakan bahwa pihaknya telah mengirim surat ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mengajukan permohonan perpanjangan waktu pendaftaran.

“Kami sudah mengirimkan surat ke Jakarta dan sedang berkomunikasi dengan pihak kementerian untuk mencari solusi,” ujarnya.

Ia memahami kekhawatiran para orang tua siswa yang khawatir anak mereka kehilangan kesempatan masuk perguruan tinggi negeri (PTN) hanya karena kendala administratif.

Tanggapan Orang Tua dan Upaya Sekolah

Para orang tua siswa yang terdampak menyampaikan protes kepada pihak sekolah. Mereka menyesalkan kelalaian teknis yang bisa berdampak besar pada masa depan anak-anak mereka.

Wakil Kepala Sekolah SMAN 17 Makassar, Karina, mengungkapkan bahwa sekolah telah melakukan mediasi dengan orang tua dan memastikan bahwa pihaknya terus berusaha mencari solusi terbaik.

“Kepala sekolah, operator PDSS, dan perwakilan sekolah akan berangkat ke Jakarta untuk melakukan koordinasi langsung dengan kementerian,” jelasnya.

Selain itu, pihak sekolah juga telah mengajukan permohonan resmi kepada Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan agar diteruskan ke pemerintah pusat.

Dampak bagi Siswa dan Evaluasi untuk Sekolah

Apabila tidak ada solusi yang ditemukan, ratusan siswa dari SMAN 17 Makassar dan 178 sekolah lainnya di Sulawesi Selatan berpotensi kehilangan kesempatan masuk PTN melalui jalur prestasi.

“Siswa seharusnya tidak menjadi korban. Jika mereka tidak bisa mengikuti SNBP, dampaknya sangat besar, baik bagi mereka maupun bagi reputasi sekolah,” kata Iqbal.

Kasus ini menjadi pelajaran bagi sekolah-sekolah di Sulawesi Selatan agar lebih disiplin dalam mengelola data akademik siswa, khususnya yang berkaitan dengan seleksi masuk perguruan tinggi.

Saat ini, semua pihak masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat terkait permohonan perpanjangan waktu pengisian PDSS agar para siswa tetap memiliki kesempatan mengikuti SNBP 2025.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.