mediasulsel.id – Tumpukan sampah yang berserakan di badan jalan dan bawah kolom jembatan di Kelurahan BajuBodoa, Kecamatan Maros Baru, dikeluhkan warga. Selain menimbulkan bau tidak sedap, kondisi ini juga menghambat aliran drainase dan dikhawatirkan menjadi sumber penyakit, apalagi di tengah musim hujan.
Sudah hampir sepekan sampah di lokasi tersebut belum terangkut. Warga menilai penanganan terkesan lambat dan berharap pemerintah kelurahan bergerak lebih cepat.
“Sudah sepekan sampah belum diangkut dan sangat bau, apalagi saat musim hujan,” ujar salah seorang warga yang ditemui di sekitar lokasi.
Lurah Baju Bodoa, Hasdar L. SE, yang dikonfirmasi, tidak menampik adanya keluhan warga. Ia menjelaskan, pihak kelurahan memang menghadapi keterbatasan fasilitas, mulai dari ketersediaan Tempat Pembuangan Sementara (TPS), armada pengangkut, hingga jumlah petugas kebersihan.
“Kami akui ada kendala di lapangan, terutama soal TPS, armada, dan petugas kebersihan. Sementara ini kami akan melakukan koordinasi kepada pihak kepala bidang lingkungan hidup,” ungkap Hasdar.
Meski begitu, Hasdar menegaskan bahwa kelurahan tidak tinggal diam. Ia menyebut sudah meminta jajarannya untuk melakukan pemantauan rutin di titik-titik rawan sampah dan menyusun langkah penanganan jangka pendek sembari menunggu dukungan teknis dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Maros.
“Kami berkomitmen memperbaiki pelayanan kebersihan. Kelurahan akan terus berkoordinasi dengan DLH agar ada solusi yang lebih permanen, termasuk penataan TPS dan penambahan armada. Kami juga mengimbau warga untuk tidak membuang sampah sembarangan,” tambahnya.
Pihak kelurahan berharap, setelah koordinasi dengan DLH dilakukan, penanganan sampah di Baju Bodoa bisa menjadi lebih cepat dan teratur. Di sisi lain, partisipasi aktif warga untuk menjaga kebersihan lingkungan dinilai menjadi kunci agar persoalan serupa tidak terus berulang.






