mediasulsel.id — Sosok Andi Zulkifly Nanda menjadi perbincangan hangat usai resmi ditunjuk sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar. Penunjukannya diumumkan melalui Surat Wali Kota Makassar bernomor 800/3055/BKPSDMD/V/2025 tertanggal 15 Mei 2025, yang ditandatangani langsung oleh Munafri Arifuddin alias Appi. Zulkifly berhasil mengungguli delapan kandidat lainnya dalam proses seleksi terbuka, termasuk beberapa nama senior seperti Achmad Hendra Hakamuddin dan Dahyal.
Lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) angkatan 2002 ini melanjutkan pendidikan magister dan doktoral di Universitas Hasanuddin, dengan fokus yang konsisten pada bidang administrasi publik. Kombinasi antara pemahaman akademis dan pengalaman birokratis yang matang menjadikan Zulkifly sebagai sosok teknokrat andal, khususnya dalam perencanaan pembangunan kota.
Perjalanan kariernya dimulai dari posisi Kasubag Keuangan dan Perlengkapan Satpol PP pada tahun 2005. Sejak itu, ia menapaki berbagai jenjang birokrasi, mulai dari lurah di Kelurahan Lakkang, sekretaris kecamatan, camat di Ujung Pandang, hingga menduduki jabatan strategis di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Sebelum dilantik sebagai Sekda, ia menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar.
Zulkifly dikenal sebagai pribadi yang memandang jabatan bukan sebagai simbol kekuasaan, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab dalam menyelaraskan kebijakan kepala daerah dengan kebutuhan dan dinamika birokrasi di tingkat bawah.
Lahir dari pasangan A. Muh. Nanda dan suami dari Hj. Fatma Wahyuddin, ST., MM., Zulkifly adalah ayah dari tiga orang anak. Di usianya yang belum mencapai 50 tahun, ia kini dipercaya mengemban amanah sebagai ASN tertinggi di lingkungan Pemkot Makassar—sebuah pencapaian yang diraih melalui proses panjang dari lorong-lorong kota hingga ruang strategis pengambil kebijakan.
