Mediasulsel.id — Makassar – Jumlah pegawai Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar yang tidak diperpanjang kontraknya mengalami peningkatan signifikan. Jika sebelumnya terdapat 164 orang, kini jumlahnya melonjak menjadi 400 pegawai
Hal tersebut disampaikan oleh pihak manajemen PDAM Makassar yang menegaskan bahwa meski ada pengurangan pegawai, pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan normal tanpa gangguan.
Sementara itu, proses administrasi terkait pemutusan kontrak pegawai tersebut saat ini masih dalam tahap finalisasi oleh bagian kepegawaian. Mereka tengah menyusun surat keputusan (SK) resmi yang akan menjadi dasar pemberhentian para pegawai kontrak tersebut.
“Masih diproses di bagian kepegawaian. Ini menyangkut pertimbangan teknis dan kebutuhan organisasi,” ujar salah satu pejabat PDAM Makassar.
Sebelumnya, Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PDAM Makassar, Hamzah Ahmad, menjelaskan bahwa keputusan untuk tidak memperpanjang kontrak dilakukan sebagai bagian dari strategi efisiensi perusahaan, mengingat kondisi keuangan yang sedang dikaji ulang.
Ini bukan pemutusan sepihak. Evaluasi dilakukan berdasarkan kinerja, loyalitas, serta kebutuhan perusahaan,” jelas Hamzah dalam keterangannya.
Langkah efisiensi ini menjadi sorotan publik, apalagi di tengah upaya pembenahan kinerja BUMD milik Pemkot Makassar tersebut
