mediasulsel.id Jakarta – Kejaksaan Agung (Kejagung) menjadwalkan pemeriksaan terhadap mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, pada Selasa (8/7/2025). Pemanggilan ini dilakukan dalam rangka penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek pada tahun anggaran 2019 hingga 2022.
Namun, Nadiem melalui kuasa hukumnya, Hana Pertiwi, telah mengajukan permohonan penundaan pemeriksaan. “Sudah mohon penundaan,” ujar Hana, Selasa siang.
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, mengonfirmasi bahwa pihaknya masih mengecek permohonan tersebut ke tim penyidik. “Itu sedang kami cek ke penyidik,” kata Harli.
Sesuai jadwal, Nadiem seharusnya menjalani pemeriksaan sebagai saksi pada pukul 09.00 WIB. Namun hingga pukul 13.31 WIB, ia belum hadir di Gedung Kejaksaan Agung.
Ini bukan kali pertama Nadiem dimintai keterangan. Sebelumnya, pada 23 Juni 2025, ia telah diperiksa selama kurang lebih 12 jam oleh tim penyidik. Seusai pemeriksaan, Nadiem menyatakan komitmennya untuk bersikap kooperatif dalam membantu penyelesaian kasus ini.
“Saya akan terus bersikap kooperatif membantu menjernihkan masalah ini demi menjaga kepercayaan publik terhadap transformasi pendidikan yang telah kita bangun bersama,” kata Nadiem kala itu.
Kejagung sendiri tengah mendalami dugaan korupsi dalam proyek pengadaan laptop yang disebut-sebut terjadi melalui pemufakatan jahat. Tim penyidik menduga ada pihak-pihak yang mengarahkan kajian teknis agar menyetujui penggunaan Chromebook sebagai perangkat bantuan TIK. Padahal, menurut hasil uji coba terhadap 1.000 unit Chromebook pada 2019, perangkat tersebut dinilai tidak efektif dan tidak sesuai kebutuhan pada saat itu.
