mediasulsel.id – Makassar – Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Sosial (Dinsos) terus memperkuat upaya penanganan terhadap keberadaan anak jalanan (anjal), gelandangan, pengemis (gepeng), serta manusia silver yang semakin marak di sejumlah titik jalan protokol.
Sebagai bentuk komitmen bersama menciptakan ketertiban umum dan kenyamanan masyarakat, Dinsos menggandeng Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), pemerintah kecamatan, dan unsur pilar sosial lainnya untuk membentuk sembilan posko pengawasan terpadu. Posko-posko ini disebar di lokasi-lokasi yang dinilai rawan aktivitas jalanan dan pelanggaran ketertiban sosial.
Kepala Satuan Pol PP Makassar menyampaikan bahwa kehadiran posko terpadu ini tidak hanya bertujuan untuk penertiban, tetapi juga menjadi bagian dari upaya jangka panjang dalam penanganan sosial secara humanis dan terintegrasi.
“Kami ingin memastikan bahwa penanganan tidak semata-mata represif, tapi juga memberi ruang untuk pendekatan kemanusiaan, termasuk merujuk ke panti rehabilitasi atau lembaga sosial,” ungkapnya.
Langkah ini diharapkan dapat menekan angka anjal dan gepeng, serta mencegah eksploitasi manusia silver yang kerap melibatkan anak-anak di bawah umur. Satpol PP dan Dinsos akan terus bersinergi dalam patroli dan pengawasan berkala demi mewujudkan Makassar sebagai kota yang lebih tertib dan ramah sosial.
